Mohon tunggu...
Thalita Vania Rahmah
Thalita Vania Rahmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya mahasiswa S1 Kesehatan masyarakat Universitas Airlangga yang hobi menonton film dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai darurat lonjakan kasus Mpox di Indonesia

3 Januari 2025   20:10 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Freepik) 

Mpox (Monkeypox) atau cacar monyet, kembali menjadi perhatian global setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024 menetapkan status darurat kesehatan masyarakat internasional akibat lonjakan kasus di Afrika. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 99.178 kasus terkonfirmasi di 116 negara dengan 208 kematian. Tahun 2024 menjadi Tahun yang menantang bagi sektor kesehatan di Indonesia. Lonjakan kasus Mpox menunjukan bahwa persoalan kesehatan masyarakat semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius.

Meskipun WHO mencabut status darurat pada Mei 2023 karena penurunan kasus, lonjakan baru di negara-negara Afrika, terutama Republik Demokratik Kongo. Data terbaru menunjukkan lebih dari 15.600 kasus dan 537 kematian secara global. Penyebaran varian baru, clade 1b, di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara sekitarnya menimbulkan kekhawatiran di Indonesia Hingga Agustus 2024. Dalam periode 2022 - 2024 Indonesia melaporkan terdapat 88 konfirmasi kasus, dengan DKI Jakarta menjadi wilayah terparah. Sebaran kasus Mpox menunjukkan angka yang signifikan, dengan DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah dengan 59 kasus, diikuti oleh Jawa Barat dengan 13 kasus, Banten yang mencatatkan 9 kasus, serta Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta masing-masing melaporkan 3 kasus. Sementara itu, Kepulauan Riau melaporkan 1 kasus.

Gejala yang timbul akibat penyakit ini umumnya mengalami demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, dan terasa nyeri pada otot, terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Mpox menyebar melalui kontak dekat, termasuk seksual, dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok rentan. Beberapa golongan ini di antaranya orang yang banyak pasangan seksual, seseorang yang kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, tenaga medis. Anak-anak, dan ibu hamil.

Mengapa Mpox Menjadi Masalah di Indonesia?

Tantangan terbesar dalam menangani kasus mpox di Indonesia adalah kurangnya pemahaman mpox sebagai penyakit ini. Selain itu, sistem kesehatan Indonesia masih kekurangan keterbatasan fasilitas dan sumber daya dalam menangani penyakit menular yang baru muncul. Rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan harus dipastikan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis dan merawat pasien mpox dengan cepat dan efisien. Saat ini, alat diagnostik mpox di Indonesia masih terbatas,

Dampak dari wabah ini sangat luas. Selain masalah kesehatan, ada juga stigma sosial yang muncul terkait dengan penularan Mpox. Banyak orang merasa tertekan untuk mencari perawatan karena takut akan diskriminasi. Oleh karena itu, Penting untuk mengedepankan pendidikan kesehatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan penyakit ini. Kementerian kesehatan harus memperkuat kampanye informasi tentang Mpox dan pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Selain itu penguatan layanan kesehatan primer dan akses ke fasilitas kesehatan juga krusial untuk mendeteksi dan menangani kasus awal.

Langkah-Langkah Pemerintah dalam Penanganan Mpox

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menangani situasi ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan surveilans epidemiologis dan menerapkan protokol kesehatan di semua pintu masuk negara. Penumpang yang datang dari luar negeri diwajibkan untuk mengisi formulir kesehatan dan menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Namun, tantangan tetap ada dalam hal komunikasi dan koordinasi antara berbagai instansi terkait.

Menghadapi kasus Mpox bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga kesehatan, ini adalah tanggung jawab bersama. Edukasi tentang cara penularan, gejala, dan langkah pencegahan sangat penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. Dengan kerjasama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas, kita dapat mengurangi dampak dari wabah Mpox ini dan mencegahnya menjadi krisis kesehatan global yang lebih besar.

Situasi ini mengingatkan kita bahwa meskipun kasus saat ini tidak setinggi di negara lain, kewaspadaan harus tetap dijaga. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kita dapat melindungi diri dan mencegah Mpox menjadi pandemi baru di Indonesia. Dengan demikian, meskipun situasi saat ini mungkin masih terkendali, kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus tetap dijaga agar Mpox tidak berkembang menjadi krisis yang lebih besar. Edukasi, penelitian, kebijakan yang tepat, dan kerjasama semua pihak akan menjadi kunci dalam penanggulangan wabah ini dan melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun