Akhlak merupakan suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia yang akan menimbulkan perbuatan tanpa pertimbangan (spontan). Akhlak pada dasarnya melekat pada diri seseorang. Menurut Oemar akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan suatu perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak merupakan perilaku yang mencerminkan kepribadian seseorang. Setiap muslim hendaknya harus memiliki akhlak yang baik, karena akhlak merupakan salah satu hal yang diajarkan dalam agama Islam. Manusia sebagai makhluk berakhlak wajib menjaga dan memelihara akhlak yang baik serta menghindari dan meninggalkan akhlak yang buruk.
Akhlak mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama. Akhlak merupakan aspek yang penting dalam ajaran agama Islam karena melibatkan hubungan manusia dengan sang pencipta, Allah dan hubungan antara manusia dan manusia. Seorang muslim yang berakhlak baik akan cenderung berperilaku baik, menciptakan kehidupan yang harmonis dan terhindar dari konflik. Akhlak yang baik juga dianggap sebagai pelindung dalam segala aspek kehidupan. Oleh karena itu, akhlak merupakan aspek yang penting untuk ditanamkan dan diamalkan oleh setiap individu. Sebagai landasan moral, Al-Quran telah menggambarkan kepribadian Rasulullah SAW sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Ahzab ayat 21 :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Selain firman Allah SWT dalam Q.S Al-Ahzab ayat 21 terdapat hadist yang menerangkan mengenai akhlak, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
Yang artinnya, orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya. (HR At Tirmidzi).
Akhlak terbagi menjadi enam, antara lain :
- Akhlak terhadap Allah SWT, seperti beriman, ikhlas, taat terhadap semua perintahnya, khusyuk ketika beribadah, huznudzon (berbaik sangka), tawakal, bersyukur, bertawakal, bertasbih, istighfar, takbir, dan berdoa.
- Akhlak terhadap Rasulullah, seperti beriman kepada Rasulullah, menaati dan mengikuti Rasulullah, mencintai dan memuliakan Rasulullah, mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah, serta melanjutkan misi Rasulullah.
- Akhlak terhadap diri sendiri. Islam mengajarkan bahwa manusia harus menjaga dirinya baik lahir maupun batin. Hendaknya organ tubuh kita dijaga dengan mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Jika kita mengonsumsi makanan yang tidak halal dan rasanya tidak enak, berarti kita telah merugikan diri sendiri.
- Akhlak terhadap keluarga, menghormati dan berbuat baik kepada anggota keluarga terutama orang tua.
- Akhlak terhadap masyarakat, seperti menghormati nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan bermusyawarah dalam semua hal yang menjadi kepentingan bersama.
- Akhlak terhadap tetangga, seperti berbuat baik kepada tetangga.
Dalam ajaran agama Islam sangat ditekankan pentingnya penerapan akhlak yang baik dalam berorganisasi, berbangsa, dan bernegara. Penerapan akhlak dalam berorganisasi, berbangsa, dan bernegara sangat penting untuk menciptakan suasana yang harmonis guna menjaga kerjasama yang beretika. Akhlak, etika, dan moralitas merupakan landasan pembentukan kepribadian manusia dalam berorganisasi dan berperilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai akhlak tersebut antara lain kejujuran, toleransi, dan kepedulian sosial terhadap berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam organisasi, bangsa, dan negara.
Dalam lingkup berorganisasi, mempraktikan akhlak yang baik merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Kata organisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Dengan berorganisasi, kita bisa mengasah kemampuan, memperluas pengetahuan, dan juga dapat memperluas relasi.
Beberapa akhlak yang bisa diterapkan dalam suatu organisai salah satunya yaitu mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, karena tidak jarang seorang individu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan pribadinya. Selain itu, akhlak yang bisa diterapkan dalam berorganisai yaitu tidak merasa dirinya paling benar, karena didalam organisasi terdapat berbagai pendapat dari orang lain yang mungkin bisa saja pendapat tersebut benar dan sesuai dengan tujuan organisasi. Memelihara dan mendorong perilaku yang amanah dalam hal kepemimpinan dan manajemen organisasi, terbuka dengan semua orang di dalam organisasi agar menghindari adanya blok atau kubu di dalam organisasi yang dapat menghentikan kinerja organisasi. Akhlak lain yg bisa diterapkan di dalam organisasi yaitu memberikan kesempatan kepada semua orang di dalam organisasi untuk mengungkapkan pendapatnya sesuai porsi dan kemampuan masing-masing anggota.