[caption caption="Panasnya Sinar Matahari di Kawah Tompaluaan (dok.pribadi)"][/caption]
Saya mungkin tidak akan pernah menyangka jika sebuah Gunung Aktif dengan ketinggian 1580 mdpl bisa saya taklukan hanya dengan modal ransel, sandal, dan sebotol air mineral. Mungkin masih cukup masuk akal untuk melakukan hiking dengan modal seperti itu, tapi yang lebih spesial lagi saya tidak perlu kompas atau penuntun jalan profesional untuk sampai di Kawah Tompaluaan puncak Gunung Lokon, tapi hanya dengan ditemani oleh 2 gadis cilik berumur 12 tahun bernama Eby dan Sela.Â
Gunung Lokon terletak di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara. Jika anda berkunjung ke Kota ini, maka anda akan melihat pemandangan Gunung-Gunung yang mengitari sekeliling kota, sehingga anda seperti berada di sebuah lembah. Dari sebelah timur anda akan menemukan Gunung Mahawu dan dari sebelah Barat anda akan melihat Gunung Lokon dan Gunung Empung. Status Gunung Lokon sendiri masih aktif, sehingga masyarakat Kota Tomohon selalu waspada dengan letusan yang bisa saja terjadi kapan saja.Â
Track yang kami lewati sebenarnya cukup mudah, dengan proses alami yang terjadi selama bertahun-tahun, telah terbentuk sebuah jalan bekas jalur kawah Gunung Lokon yang sudah mengeras. Jika anda lihat sekilas, mungkin akan terlihat seperti jalan aspal yang tidak dibuat dengan baik. Lumayankan? setidaknya saya tidak perlu banyak peralatan untuk perjalanan kali ini.Â
[caption caption="Track yang terbentuk alami dari hasil kawah Tompaluaan Gunung Lokon (dok.pribadi)"]
Terlihat mudah? Yah saya juga berpikir begitu awalnya, hingga akhirnya saya merasakan panasnya kawah beku dan sinar matahari siang itu. Bahkan pertengahan perjalanan, terlintas perasaan menyesal karena memutuskan melakukan perjalanan ini dengan persiapan seadanya. Tapi bagaimana saya mau nyerah kalau gadis-gadis cilik ini begitu semangat menuntun jalan hingga ke puncak? Saya harus malu tentunya.Â
Dengan perjalanan kurang lebih 1 jam berjalan kaki, kami tiba di lokasi Kawah Tompaluaan. Sedikit panas sebenarnya cuaca saat itu, mengingat waktu menunjukan pukul 13.00 WITA. Sedikit perjuangan yang kami lakukan terbayarkan sudah ketika menikmati keindahan alam Kota Tomohon dari spot yang berbeda. Ditambah dengan background Gunung Klabat dan Gunung Mahawu, menambah poin keindahan Kota Tomohon dari puncak Kawah Tompaluaan Gunung Lokon. Selain itu, kita juga dapat menikmati indahnya Gunung Empung yang terletak tepat disamping Gunung Lokon disertai dengan savana yang terlihat seperti karpet hijau nan asri.Â
[caption caption="Kawah Tompaluaan Gunung Lokon (dok.pribadi)"]
[caption caption="(dok.pribadi)"]
Perjalanan saya saat itu sangat singkat. Dengan persiapan yang kurang matang, dan perjalanan yang hanya memakan waktu 3 jam saja hingga pulang ke rumah, saya sudah bisa menikmati keindahan Kawah Tompaluaan dan Kota Tomohon dari sana. Bukan hanya itu saja, dari perjalanan singkat ini saya belajar tentang keberanian dari 2 gadis penuntun jalan ini. Kadang kita terlalu memikirkan resiko hingga mencobapun kita tak pernah, dan hal itulah yang sering kita lakukan pada kehidupan kita sehari-hari. Begitupun dengan saya sebelum bertemu dengan 2 gadis ini. Meskipun setiap hari saya melihat pemandangan Gunung Lokon & Kawah Tompaluaan dari bawah, tapi saya tidak pernah mencoba untuk melihat sendiri dari dekat karena takut bahkan kadang berpikir malas.
Fortune Favors the Brave
Ternyata betul bahwa yang kita perlukan hanya berani untuk melakukan apapun, tanpa harus memikirkan resiko yang bisa saja kemungkinannya sangat tidak mungkin terjadi. Buktinya segala kemalasan karena berpikir takut tidak terjadi setelah saya melewati perjalanan ini. Kalau masih takut, kalah dong dengan gadis-gadis cilik ini?Â