Setiap desa memiliki keunikan serta ciri khas masing – masing yang hadir sebagai identitas yang membedakan antar satu sama lain. Hal ini biasanya dapat dilihat dari potensi – potensi yang ada disekitar masyarakat terutama pada sektor pariwisata. Namun, seringkali masyarakat sekitar belum menyadari potensi – potensi yang ada di sekitar mereka dapat dikembangkan secara lebih baik dan diperkenalkan secara lebih luas, baik secara langsung maupun secara digital. Hal ini dikarenakan kurangnya literasi serta bimbingan kepada masyarakat bagaimana cara mengembangkan potensi yang ada didesa mereka.
Berkaitan dengan hal tersebut para tim peneliti Universitas Diponegoro Semarang yang diketuai oleh Dr.Rina Martini, M.Si menciptakan suatu aplikasi platform digital Exovillage.com dalam upaya meningkatkan, mengembangkan serta mempublikasikan potensi yang ada di desa Indonesia. Hal ini bertujuan agar desa dapat dikenal secara lebih luas kemudian juga membantu desa untuk mengembangkan potensi yang ada di desa secara berkelanjutan, baik dari segi destinasi, atraksi wisata, program unggulan desa seperti kegiatan UMKM, kuliner , serta tradisi dan kebudayaan daerah tersebut. Sehingga diharapkan dengan adanya platform exovillage dapat mewujudkan program desa digital dan kontribusi terhadap peningkatan kegiatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa secara mandiri.
Untuk mewujudkannya KKN Tematik Universitas Diponegoro berkolaborasi dengan platform digital Exovillage. Kolaborasi ini mengusung tema kegiatan dengan judul “Pengembangan Potensi Desa dalam Rangka Mencapai SDG’s”, peserta KKN memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing serta membantu desa untuk mengembangkan serta menyusun perencanaan potensi yang ada di desa salah satunya yang diterapkan di Desa Sambiroto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI