Pengalaman mengikuti berbagai kompetisi selama berkuliah mengantarkan Glenn Wijaya, alumnus Fakultas Hukum UPH, langsung direkrut oleh sebuah firma hukum terkemuka, AKSET Law (Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra), sebagai seorang Associate. Di awal karier nya ia sudah dlibatkan menangani beberapa project penting di bidang asuransi, financing, fintech, dan ketenaga kerjaan. Kepercayaan ini tentunya didukung dengan kompetensi yang tertera dalam portfolionya.
Berbagai prestasi tercantum mulai dari Delegasi Indonesia, ASEAN YouthSummit 2017, De La Salle University Dasmarinas, Filipina, peraih Honorable Mention (posisi ke-3) dalam UNICEF, dan Penghargaan Delegasi Terbaik di acara Indonesia Model United Nations 2016, Juara Harapan ke-1 dan Juara 3 Terbaik untuk Memorandum pada Putaran Nasional dari Kompetisi MootCourt Hukum Kemanusiaan Internasional ICRC 2014, Jakarta, dan masih banyak lagi penghargaan dari berbagai kompetisi dan event di tingkat nasional dan internasional.
Tentunya kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi dan terlibat dalam beragam acara besar tidak dating sendiri. Peran universitas cukup besar dalam memfasilitasi mahasiswa untuk terlibat. Karenanya ia sangat bersyukur berkuliah di UPH, karena UPH tidak hanya menyediakan kelas yang dibimbing oleh para ahli, UPH juga menyediakan kesempatan bagi para mahasiswa nya untuk ikut serta dalam kompetisiatau konferensi.
"Saya sangat bangga akan bagaimana Fakultas Hukum UPH telah mencapai banyak hal dalam kompetisi peradilan semu internasional dan kompetisi debat. Saya juga bangga bahwa UPH telah mengajarkan saya tidak hanya dalam keterampilan dan kompetensi yang diperlukan dalam hukum, tetapi juga nilai-nilai integritas," lanjut Glenn.
Bagi Glenn, mengikuti lomba punya tujuan khusus diantaranya adalah untuk memperbanyak pengetahuan, memperluas jaringan atau koneksi untuk masa depan, dan juga untuk memperkaya CV agar jadi bekal untuk pekerjaan dan juga untuk apply S2. Menang bukan tujuan utama karena yang terpenting adalah memperbanyak pengalaman.Tentunya ini bagian dari strategi nya dalam studi, selain memprioritaskan untuk mendapatkan nilai bagus pada beberapa mata kuliah yang akan sangat dipakai dalam karir yang ingin digeluti sebagai seorang lawyer.
Meskipun terlibat aktif dalam berbagai kompetisi dan event besar di luar kampus, Glenn tetap mengutamakan perkuliahan. Lulus dengan IPK 3.8, ia pun terpilih sebagai wisudawan terbaik di Fakultas Hukum pada wisudake XXXIII pada tanggal 9 Juni 2018. Sebelum wisuda, Glenn sudah diterima bekerja di firma hukum di Jakarta, yakni AKSET Law.
"Bulan Februari 2018, saya bekerja di AKSET Law (Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra) di Jakarta sebagai Associate. Saya juga terlibat dalam banyak proyek, antara lain, dalam perbankan, asuransi, serta proyek-proyek fintech. Untuk kedepannya, saya berencana untuk memenuhi syarat-syarat sebagai Advokat. Selain itu, dalam lima atau enam tahun ke depan, saya bertujuan mendapatkan gelar master, mungkin LL.M. di universitas Ivy League di Amerika Serikat untuk lebih meningkatkan pengetahuan hukum saya," Â jelas Glenn
Kecintaannya pada UPH dan juga ilmu hokum menjadi motivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
"UPH merupakan pilihan utama saya untuk mengejargelar Sarjana Hukum karena saya melihat UPH memiliki image yang positif di masyarakat. Selain itu UPH juga memiliki salah satu fakultas hukum terbaik di Indonesia, yang menghasilkan beberapa profesor terbaik di bidang hukum. Bahkan UPH juga sudah banyak memenangkan berbagai penghargaan, baik domestik maupun internasional dalam kompetisi bidang hukum," ungkap Glenn.
Menurut Glenn, motivasinya dalam bidang hukum di dorong oleh keinginannya untuk membantu orang lain dalam bidang hukum. "Hukum merupakan pelajaran yang serbaguna sebab hampir semua bidang di dunia ini diatur oleh hukum dan fakta tersebut mendorong saya untuk memilih belajar hukum dan berprofesi di bidang hukum," tegasnya.
Ternyata pilihannya pada UPH tidak meleset. Apa yang diperoleh selama studi ternyata mampu memenuhi bahkan melampaui ekspektasi nya.