Mohon tunggu...
Vanni Roida Fatmawati
Vanni Roida Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten edukatif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Sistem Belajar Kebut Semalam Pemicu Bahaya Kesehatan Mental

16 Desember 2022   19:40 Diperbarui: 16 Desember 2022   20:05 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagi kalangan pelajar hingga mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan istilah sistem kebut semalam. Sistem kebut semalam merupakan kegiatan belajar dengan metode yang singkat dalam kurun waktu semalam atau dapat disebut juga sebagai usaha untuk memasukkan informasi dalam jumlah banyak ke dalam ingatan seseorang dengan waktu yang singkat. Sistem kebut semalam biasa dilakukan oleh pelajar hingga mahasiswa. Musim SKS (Sistem Kebut Semalam) marak terjadi menjelang masa ujian, baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester.

Namun, tidak hanya saat menjelang ujian, dalam keseharian pun sebenarnya SKS sering dilakukan. Terlebih dengan tugas yang rutin diberikan, jadwal kuliah yang padat, kegiatan organisasi, hingga rasa malas yang berlebih juga mendorong mahasiswa melakukan sistem belajar kebut semalam. Karena memang jika tugas tidak dikerjakan ataupun ketika ujian tidak belajar itu akan memberi dampak pada nilai pelajar atau mahasiswa. Tentunya mereka yang tidak ingin mendapat nilai minus pun akan melakukan usaha dengan berbagai cara agar bisa mendapat nilai dan memenuhi tanggung jawabnya. Oleh itu, sistem belajar kebut semalam ini menjadi pilihan mereka.

Banyak sekali mitos-mitos yang memang berkembang dalam masyarakat berkaitan dengan sistem kebut semalam. Misalnya mitos jika kita belajar dengan sistem kebut semalam kita akan menjadi lebih semangat, sehingga tugas akan cepat terselesaikan. Padahal dengan belajar menggunakan sistem kebut semalam ini otak kita akan lebih lelah karena terforsir berlebih. Apalagi jika dari pagi sampai sorenya kita ada kuliah, di saat itu otak sudah bekerja, kemudian malam yang seharusnya bisa digunakan untuk otak beristirahat tapi digunakan untuk belajar lagi.

Perlu diketahui juga SKS sudah dianggap sebagai budaya dan sudah diibaratkan seperti jalan pintas ketika mahasiswa terjebak dengan minimnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas. Namun, perlu diperhatikan juga kebiasaan ini jika diteruskan dapat menimbulkan masalah baik pada kesehatan secara fisik hingga mental. Dengan sistem kebut semalam, tentunya mereka akan belajar hingga malam hari bahkan sampai begadang dan tidak tidur untuk menyelesaikannya. Jika ini berulang tentu menimbulkan efek negatif bagi kesehatan tubuh, seperti mudah mengantuk, menurunkan sistem imun tubuh, hingga mengganggu sirkulasi sel darah.

Tidak hanya itu, dengan sistem kebut semalam juga membahayakan kesehatan mental kita loh. Karena waktu istirahat dihabiskan untuk belajar, tentu saja otak akan merasa lelah di pagi harinya, sehingga konsentrasi juga akan menurun. Ketika proses belajar kebut semalam pun kita tidak akan bisa merasa tenang. Hal ini mengakibatkan munculnya kecemasan "bagaimana kalau pagi ini tugasku tidak selesai?" pemikiran seperti ini akan selalu muncul selama prosesnya. Kecemasan berlebih ini dapat memicu stress akibat rasa tertekan.

Oleh itu, pentingnya memanage waktu dengan baik. Sehingga tidak berimbas pada kesehatan mental pelajar. Untuk dapat mengatur waktu belajar dengan baik bisa dilakukan dengan cara membuat jadwal rutinitas sehari hari dan menyisihkan minimal 40 menit dalam sehari untuk belajar. Selain itu untuk dapat terhindar dari sistem belajar kebut semalam bisa dilakukan dengan cara membuat catatan kecil yang berisi poin penting setiap kegiatan belajar dan melakukan evaluasi pemahaman dengan mengerjakan soal.

Aisya Milanie Antika Putri

Vanni Ro'ida Fatmawati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun