PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus menggencarkan pelaksanaan operasi pasar dalam rangka pengendalian inflasi daerah. Â
Bahkan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson rutin turun untuk meninjau operasi pasar dan harga kebutuhan pokok, seperti yang dilaksanakan di Pasar Mawar, Senin (13/11).
"Jadi kami (pemprov) terus melaksanakan pengendalian harga, melihat situasi dunia saat ini, dampak perang Ukraina-Rusia kemudian Hamas-Israel, tak dipungkiri ini akan membawa dampak pada dunia. Harga-harga diprediksi akan melonjak, untuk itu harus dikendalikan," ungkap Harisson, usai peninjauan.Â
Tak hanya itu, dirinya menyampaikan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga terus menggencarkan operasi pasar. "Adanya operasi pasar atau gelar pangan murah, diharapkan bisa mengendalikan harga. Kalau naik itu masih terkendali, jangan sampai naiknya melompat tajam," tegasnya.Â
Harisson menyebutkan, dari hasil pantauannya di pasar tersebut, harga-harga bahan kebutuhan pokok (bapok) cenderung masih stabil. Ditambah lagi dengan adanya operasi pasar murah yang menjual bahan pokok di bawah harga pasaran.
"Seperti yang dilihat pada operasi pasar saat ini (kemarin), harga gula Rp14.000 per kilogram, cabai rawit Rp60.000 per kilogram, dan saat ini sayur-sayuran harganya turun. Ini akan terus menjadi perhatian kita," pungkasnya.Â
Salah satu warga, Maidah, menyambut baik gelaran operasi pasar murah yang diadakan pemprov.
Dengan adanya pasar murah tersebut menurutnya sangat membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.
Baca Juga:Â BPS Kalbar: Penumpang Angkutan Laut Turun Mengalami Penurunan
"Alhamdulillah ini bisa membantu, harganya bisa dijangkau, dan lebih murah dari pasaran. Apalagi untuk kami masyarakat yang pemasukannya kecil. Semoga kegiatan ini terus digencarkan," harapnya. (bar/r)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H