Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita alami demi teman, kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan menjadi langgeng.
Persahabatan bisa berlangsung dari kita masih kecil dan menjadi dewasa, perrsahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur, disakiti, diperhatikan, dikecewakan, didengar, diabaikan, dibantu, ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan oleh seorang sahabat dengan tujuan membuat kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga orang yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya sendiri.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H