Artikel terkait Mangut Lele Mbah Marto ini merupakan bagian dari upaya Tim Teknis SiBakul Jogja memperluat posisi UMKM kuliner khas jogja di internet melalui kegiatan SiBakul Digital Campaign dengan tema Gastronomi DIY
Daerah Istimewa Yogyakarta, atau yang akrab disebut Jogja, tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan pusat budaya, tetapi juga sebagai surga kuliner dengan berbagai hidangan khas yang menggugah selera. Salah satu kuliner yang patut dicoba saat mengunjungi Jogja adalah Mangut Lele Mbah Marto. Hidangan yang satu ini terkenal dengan sensasi pedasnya yang khas dan rasa gurih yang memanjakan lidah. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang Mangut Lele Mbah Marto, mulai dari sejarahnya, resep rahasia, hingga pengalaman makan yang tak terlupakan di warung legendaris ini.
Sejarah Mangut Lele Mbah Marto
Mangut Lele Mbah Marto memiliki sejarah panjang yang dimulai dari usaha keras seorang perempuan tangguh bernama Mbah Marto. Berawal dari berjualan keliling dengan cara menggendong dagangannya, Mbah Marto perlahan membangun reputasi sebagai penjual mangut lele yang lezat dan autentik. Ketekunan dan dedikasinya dalam mempertahankan resep tradisional warisan keluarga membuat usahanya semakin dikenal dan digemari oleh banyak orang.
Warung Mangut Lele Mbah Marto terletak di Dusun Nggeneng, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Lokasinya yang berada di pedesaan memberikan nuansa tersendiri yang berbeda dari kebanyakan tempat makan di kota. Kehangatan dan keramahan Mbah Marto serta kualitas masakannya membuat banyak orang rela menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencicipi hidangannya.
Resep Rahasia dan Proses Pengolahan
Mangut lele adalah hidangan berbahan dasar ikan lele yang dimasak dengan bumbu mangut khas Jawa. Kelezatan Mangut Lele Mbah Marto tidak terlepas dari penggunaan bahan-bahan berkualitas dan proses pengolahan yang tradisional. Bumbu mangut terdiri dari berbagai rempah pilihan seperti cabai, kunyit, lengkuas, serai, daun salam, dan santan kental. Kombinasi rempah ini menciptakan cita rasa pedas dan gurih yang menjadi ciri khas mangut lele.
Lele yang digunakan dalam hidangan ini selalu dalam kondisi segar dan dipilih dengan sangat selektif. Proses pengolahan dimulai dengan pengasapan lele menggunakan teknik tradisional. Teknik ini tidak hanya memberikan tekstur yang lembut dan tidak amis pada lele, tetapi juga menambahkan aroma smoky yang khas. Setelah proses pengasapan, lele dimasak bersama bumbu mangut hingga bumbu meresap sempurna dan menghasilkan kuah kental yang menggugah selera.
Pengalaman Makan di Warung Mbah Marto
Mengunjungi Warung Mangut Lele Mbah Marto adalah sebuah pengalaman kuliner yang unik dan autentik. Warung ini menawarkan suasana yang hangat dan nyaman dengan nuansa pedesaan yang kental. Bangunan warung yang sederhana dengan dekorasi tradisional Jawa menciptakan atmosfer yang nostalgis, seolah-olah kita sedang makan di rumah nenek sendiri.
Dapur terbuka yang menggunakan tungku api berbahan bakar kayu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung proses memasak yang dilakukan oleh para juru masak. Aroma rempah yang khas dan asap dari tungku kayu menyebar ke seluruh ruangan, menggoda selera setiap orang yang datang. Pengalaman melihat langsung proses memasak ini menambah kesan personal dan keakraban.