Asal mula munculnya istilah strawberry generation ini berasal dari Taiwan dalam menandakan generasi yang terlahir setelah tahun 1981. Akan tetapi, terjadi pergeseran makna yang mana merujuk pada generasi di bawah milenial yang dianggap generasi lemah. Di samping itu juga istilah ini tidak serta merta diklasifikasi beradasarkan usia tetapi merujuk pada generasi apa saja yang memiliki karakteristik seperti buah stroberi. Karakter ini biasanya muncul dalam kehidupan sehari-hari maupun ketika sedang bekerja.
Istilah tersebut muncul dipakai bagi generasi baru yang lemah atau dapat dikatakan mudah hancur seperti buah strawberry. Kok dikatakan generasi stroberi? analoginya ialah pada buah stroberi yang memiliki warna dan tekstur yang terlihat indah dari luar tetapi mudah hancur ketika dipijak atau ditekan karena teksturnya yang lembek.
Hal ini lah dikorelasikan dengan mental anak generasi masa kini yang inovatif dan berorientasi masa depan tetapi mudah rapuh ketika diterpa sebuah tekanan, seperti yang dilansir dalam Journal of Social Science Research, 2024.
Strawberry generation bisa jadi lahir dari strawberry parents di mana orang tua dengan pola asuh yang kurang baik dalam mendidik anak. Pola dan gaya asuh dalam mendidik anak menjadi suatu hal yang krusial bagi tumbuh kembang masa depan anak. Apabila sebagai orang tua keliru mendidik anak secara otomatis anak dapat berperiaku seperti apa yang orang tua tanamkan.
Salah satu contohnya yang terlalu memanjakan anak da memfasilitasi anak mereka secara berlebihan sehingga memunculkan mental anak yang malas berjuang dan enggan untuk berusaha dan berproses. Hal ini lah memicu munculnya strawberry generation atau generasi gampang tumbang.
Karakteristik Generasi Stroberi
- Adaptif dan Kreatif :Â Generasi ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan perubahan dan menghasilkan ide-ide kreatif yang segar dan inovatif.
- Terbuka Hal Baru : Selalu memiliki antusias yang tinggi dalam menyerap gagasan baru.
- Percaya diri dan Toleran : Perpaduan yang sangat kuat antara percaya diri dan toleran terhadap perbedaan baik dari latar belakang dan keyakinan di mana menjadikan generasi yang inklusif dan empati.
- Ambisius dan Memotivasi : Generasi ini tidak hanya berfokus pada pencapaian pribadi tetapi juga semangat dalam mendorong orang lain untuk meraih kesuksesan bersama.
- Melek Teknologi : Kemampuan beradaptasi yang cukup baik disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi menjadikan mereka unggul dalam memanfaatkan berbagai platform digital dalam berbagai kebutuhan.
- Berani Berpendapat : Sikap vokal mereka dalam menyampaikan opini dan mengungkapkan perasaan ini mencerminkan keberanian dan ketulusan mereka ketika berkomunikasi.
Di balik karakteristik yang positif, generasi stroberi juga memiliki karakteristik negatif, antara lain.
- Kurang Visi Masa Depan :Banyak generasi ini yang bingung dalam menentukan tujuan hidup dan belum memiliki cita-cita yang jelas.
- Mudah teralihkan : Kesulitan untuk fokus, khususnya saat bekerja WFH, sering kali menghambat produktivitas mereka.
- Terjebak Zona Nyaman : Didikan yang terlalu memanjakan membuat mereka sulit keluar dari kenyamanan dan menghadapi tantangan.
- Kurang Tanggung Jawab : Kebiasaan berada di zona nyaman kerap memengaruhi sikap tanggung jawa mereka dalam menjalani berbagai tugas.
- Rentan terhadap Tekanan : Terkadang mereka kesulitan menghadapi situasi penuh tekanan karena kurangnya daya tahan mental.
Nahh.. apakah kamu termasuk salah satu generasi stroberi ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H