Mohon tunggu...
Vanila Eru
Vanila Eru Mohon Tunggu... -

http://vanilaeru.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

officially bepe20 fans,this second

31 Desember 2010   14:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hiruk-pikuk final piala AFF Suzuki Cup 2010 berakhir dengan kemenangan Indonesia 2-1 atas Malaysia di GBK (29/12/2010). Walaupun tanpa membawa throphy juara. Tapi sebenarnya bukan itu yang menjadi perhatian Anis. Anis bukan maniak sepak bola. Anis bahkan tidak menonton pertandingan sepak bola. Terakhir Anis nonton pertandingan sepak bola, waktu pertandingan sepak bola persahabatan antar kelas waktu SD. Wew! Sudah berapa tahun berlalu ya sejak saat itu?

Sekali lagi, Anis sama sekali tidak pernah mengikuti perkembangan dunia persepak-bolaan. Hanya saja, ketika Anis mulai aktif nge-tweet (twitter) dan bermula dari #MalaysianCheatLaser yang jadi timeline, Anis mulai ngikutin setiap status di facebook maupun tweet-tweet yang selalu update detik tiap detik. Satu hal yang Anis perhatikan, mulai dari Indonesia di pukul 0-3 dari Malaysia di bukit Jalil (26/12/2010), ketika itu timeline twitter penuh dengan cemooh-cemooh masyarakat Indonesia kepada Malaysia maupun kritik dahsyat terhadap timnas sendiri. Dan Hello! Sport is for Sportivity not Disunity. Anis makin gak respek sama sepak bola. Kok bisa efek kekalahan bisa sampe mengeluarkan tabiat-tabiat buruk bangsa Indonesia. Maki-maki gak jelas di twitter dan status facebook. Emang bisa merubah apa gitu loh!?! *emosi jiwa

Tapi gak nyampe dalam hitungan sehari #loveindonesia dan #garudafightsback menjadi timeline. Dan rata-rata tweets dan status facebook berangsur-angsur sebagian besar bernada positif dan dukungan untuk timnas Indonesia. Pokoknya beda deh. Anis takjub. Segitu hebatnya sepak bola ya? Dan ketika akhirnya Indonesia menang 2-1 atas Malaysia, tidak sesuai harapan memang, karena Indonesia memang tidak dapat memboyong thropy juara, setidaknya (kata) mostly rakyat Indonesia yang menyaksikan timnas telah mengusahakan yang terbaik. Eh, kok jadi bahas sepak bola beneran ya? Ok,ok, langsung ke inti pembahasan. Sebenarnya bukan sepak bolanya yang pengen Anis bahas. Tapi @bepe20. Why?why


RT @bepe20: Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat…!!! #Indonesiamasihbisa

Nah, RT tersebutlah yang menahan Anis sementara? Siapa bepe20? Anis hanya tau Irfan Bachdim karena namanya yang paling sering disebut-sebut sebagai pemain berbakat dan juga tercakep –versi fans wanita- . dan Anis tidak tertarik dengan laki-laki manapun yang berkaitan dengan sepak bola. Anis tidak suka. Titik. Entah kenapa bepe20 bikin anis penasaran, mungkin karena banyak yang Re-tweet quotenya itu. Bernada optimis. Dan menularkan semangatnya pada Anis juga. So thanks to bepe20. Nah, yang tadi-tadi hanya prolog. Anis baru mau mulai cerita utamanya. YES, sejak 30/12/2010 si pemilik akun twitter bepe20 ini resmi menjadi salah satu sosok inspiratif dalam kehidupan Anis. Terlepas dia (ternyata) salah satu personil timnas. Ada hal lain yang membuat Anis mengagumi sosoknya. Ketika mengagumi seseorang otomatis kita mencari-cari suatu hal yang berkaitan dengan dirinya. Hal pertama yang Anis lakukan tentu saja membuka profil akun twitternya. Ternyata hampir seluruh tweetsnya bernada positif. Hmm, interesting. Dan salah satu tweetsnya Goresan terbaru, Bambang Pamungkas :[Official Website]: - "Indonesia Masih Bisa" ---->>bambangpamungkas20.com/bepe/?p=433#mo…mengarah ke official websitenya. Wew! Punya official website dan di update sendiri langsung oleh si empunya website. Di balik kesibukannya di sela-sela latihan ternyata bepe20 tidak hanya lihai dalam menggocek bola (yuhuu, ngutip bahasa yang biasa di pake dalam artikel pengamat-pengamat sepak bola) namun juga lihai dalam tulis menulis. Dalam official websitenya kita akan tahu bagaimana pola pikir bepe20. Namanya Bambang Pamungkas. Profilnya silahkan dibaca sendiri di OFFICIAL WEBSITEnya. Dalam postingannya (28/11/2010) “Kita memiliki kekuatan baru”, berisi hasil wawancara Martinus dari majalah FourFourTwo Indonesia. Dan uniknya wawancara dilakukan lewat email. Mengapa? Jawaban lebih jelasnya dapat di baca di postingannya berjudul “terbang di bawah radar”.


Hal tersebut yg terkadang membuat mulut saya tidak cukup mampu mengejawantahkan apa yg ada dalam benak serta pikiran saya. Saya merasa, jari-jemari saya (Melalui tulisan) lebih mampu megungkapkan perasaan dan gejolak hati saya secara lebih bermotif, terperinci serta tersusun dengan rapi…

“That’s why i prefer writing on my personal website as i can express an open and honest view of any subject, without any hesitation that might couse a public misunderstanding”

Hmm, Bagian ini Anis merasa mirip. Paragraph pertama yang tidak di bold. Kalau yang di bold sih terlalu berlebihan kalau Anis maksain bilang kalimat tersebut merepresentasikan diri Anis, mungkin lebih cocok jika suatu saat kalau Anis jadi public figure kayak beliau. Hahah. Lol. Ketawa aja kalau mau ketawa. Mumpung gratis!!

Ya, di depan umum Anis memang gak terlalu banyak omong. Apalagi di kelas. Hampir gak pernah ngomong kecuali ada tugas presentasi. Rasanya apa yang ada di benak mendadak menguap. Padahal toh di kelas berisi teman-teman yang udah bareng selama hampir 3 apa 4 tahun. Rasanya kalau karena tengsin salah ngomong, gak meaning laah. Tapi, di forum-forum formal Anis emang suka geje kalau ngomong. So, I prefer writing. Ketika senang, sedih, marah, kecewa, antusias. Anis lebih senang menuangkannya lewat tulisan. Bahkan ketika Anis SMA Anis beberapa kali nulis surat untuk buya dan ummi berkaitan dengan gejolak puberitas dan uneg-uneg ABG labil khas Anis. Karena jujur, ketika berargumentasi dengan buya, semuanya selalu bisa dipatahkan. Misalnya ketika Anis izin mau reunian sama teman-teman SMP, atau nginap di rumah teman SMA. Ujung-ujungnya Anis malah nangis karena izin gak kunjung di dapat. Dan akhirnya Anis menulis, menulis seluruh uneg-uneg yang tidak terangkum oleh lisan. Intinya, mungkin sedikit berbeda dengan bepe20 yang rada kecewa sama media yang sering “salah tangkap”, apa yang ingin disampaikan oleh beliau. Kalau Anis sendiri sih, cenderung karena Anis sering lupa tiba-tiba apa yang ingin disampaikan, ataupun cenderung gak mudeng ketika harus komen omongan seseorang dan tiba-tiba kepikiran suatu saat. Anyway, teman-teman sendiri bagaimana? Lebih suka ngomong langsung atau menulis?


By the way, I’m officially ur fans mr. bepe20 sebagai penulis inspiratif di ujung 2010. Karena Anis masih belum menyukai sepak bola hingga detik Anis menyelesaikan tulisan ini. ><

#2010was inspirational for me, but I demand for many inspirational things next year. Or can I becoming an inspirational one, that bring a positive matter for another?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun