Mohon tunggu...
Vani AuliaSuryanto
Vani AuliaSuryanto Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Nama saya Vani Aulia. Saya lahir di kota Bandung pada tanggal 9 Juni 2004. Dan sampai saat ini saya menetap di Bandung. Saya lahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Saya mempunyai 2 adik perempuan yang bernama Vanessa dan Valeeqa. Saya ini orangnya sangat suka sekali bicara, kebanyakan teman saya juga bilang bahwa saya salah satu orang yang hiperaktif.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bincang Seni

21 Agustus 2023   09:02 Diperbarui: 21 Agustus 2023   09:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 16 Agustus 2023 terdapat acara Bincang Seni yang dilaksanakan di daerah UNPAR. Bincang seni ini tidak termasuk kedalam seminar tetapi hanya mengobrol santai mengenai seni. Bincang Seni ini mengundang para seniman handal sebagai pembicara yaitu mengundang Bapak Nandanggawe, Ibu Erika, Pa Setyo, Ibu Lena, dan Pa Diyanto. 

Dalam Bincang Seni, para seniman membicarakan konsep apa yang mereka terapkan dalam karyanya dan menceritakan bagaimana proses mereka membuat seni.  menurut para seniman, esensi manusia hanya bisa diwujudkan jika kita bekerja. Seni dapat menimbulkan banyak hal yang tertumbuh dari seni, menimbulkan adanya rasa pertemanan merupakan salah satu afeksi seni. seni juga dapat dikatan sebagai sebuah fiksi. 

Menurut Bu Erika, ketika kita membicarakan dan membuat seni yang paling menarik adalah ketika bagaimana kita memandang sebuah subjek atau objek sebagai seni dan bagaimana proses dan latar belakang dalam seni tersebut. Membuat sesuatu yang beda dan ingin mencoba mengenali diri sendiri lewat karya dan karya juga bisa katakan meditasi yang akan mengenali diri sendiri merupakan tanggapan dari Ibu Lena. 

Dengan adanya Bincang Seni tersebut membuka mata saya bahwa banyak sekali seniman Indonesia yang kreatif. Para Seniman tersebut juga menyimpan hasil seninya di UNPAR. Dalam acara ini juga membuat saya berpikir bahwa setiap orang dapat mengekspresikan diri melalui seni tanpa ada yang menghalangi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun