Pada era pandemi COVID-19, kini memakai masker dan hand sanitizer seolah-olah telah menjadi kebutuhan primer untuk tetap aman beraktivitas. Meskipun bertujuan mencegah penularan virus, barang yang banyak dicari ini rupanya memiliki efek negatif bagi tubuh jika tidak diperhatikan pemakaiannya.
Misalnya saja kebiasaan yang salah dan terlalu lama memakai masker, justru dapat mendatangkan bahaya terhadap kesehatan, diantaranya:
- Gangguan sendi rahang dan sakit kepala
Ketika mengenakan masker yang terlalu ketat di telinga dapat menimbulkan nyeri pada sendi temporomandibular (TMJ), yang menghubungkan rahang bawah ke otak. Terlebih lagi yang dipakai adalah masker N95, rahang akan sulit digerakkan sehingga memungkinkan aliran darah terhambat dan saraf yang tertekan mengirimkan sinyal yang dapat dirasakan sebagai sakit kepala. Untuk mengatasi hal tersebut pilihlah masker dengan kualitas tali pengikat yang lebih longgar dan lakukan pijatan ringan pada rahang agar peredaran darah tetap lancar.
- Iritasi kulit
Terlalu lama memakai masker dapat menghambat aliran udara ke wajah maka saat seseorang bernapas, kelembapan itu menumpuk dan terperangkap di permukaan kulit sehingga berpotensi mengakibatkan iritasi, ditambah pula gesekan secara terus-menerus yang terjadi khususnya di area pipi dan hidung. Saat tertutup masker sepanjang waktu, produksi keringat pada wajah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini pun akan memperparah iritasi dan jika tidak diatasi dengan baik, bisa berubah menjadi infeksi sebagai permasalahan serius bagi para pekerja dan tim medis yang dituntut untuk wajib memakai masker selama berjam-jam saat berada di tempat kerjanya.
Oleh karena itu, ada beberapa cara meminimalisir dampak yang diakibatkan dengan membersihkan wajah sebelum dan setelah memakai masker agar tidak ada keringat atau kotoran yang masih menempel. Utamanya jangan gunakan air panas saat membilasnya karena akan membuat kulit kering.
Kedua, pilihlah bahan masker yang tepat. Selain masker medis, gunakanlah masker kain yang berbahan lembut seperti katun. Hindari bahan yang mudah lembap karena dapat membuat kuman berkembang biak di dalamnya.
Lalu cucilah masker kain secara berkala dan mengganti masker secara rutin untuk memastikan kebersihannya.
Selain berdampak pada wajah, anda juga dapat menggunakan aksesoris, seperti ikat kepala atau jepitan yang bisa dikaitkan pada tali masker untuk mencegah iritasi di area telinga.
- Gangguan pernapasan
Agar terhindar virus tentunya menjadi kepanikan tersendiri bagi masyarakat umum, sampai tak jarang dari mereka mengenakan masker yang memiliki daya saing sangat kuat seperti N95. Memang benar respirator yang satu ini tampaknya lebih unggul hingga 95% untuk menyaring semua partikel di udara dibandingkan masker lainnya. Namun, tahukah anda....
Jika dipakai berjam-jam, masker N95 bisa mengurangi oksigenasi darah sebanyak 20%, yang membuat penggunanya sulit bernapas dan kemungkinan berakibat hilangnya kesadaran. Dengan kata lain, semakin lama durasi pemakaian masker akan mengganggu keleluasaan bernapas yang bisa merujuk pada sesak napas. Lalu, bagaimanakah agar merasa nyaman dan tidak tersesak selagi pakai masker ? Berikut cara yang bisa anda lakukan dengan mudah:
Pertama, istirahatkanlah sejenak wajah dari masker yang berguna untuk menghirup kembali oksigen dengan baik tanpa ada tekanan. Kedua, cobalah pilih cuaca yang lebih bersahabat saat hendak keluar rumah karena mengenakan masker di tengah cuaca panas bisa benar-benar menyesakkan napas. Apabila terasa sesak atau mual hindari kontak langsung dengan cahaya matahari dan berlindunglah di tempat sejuk.