Mohon tunggu...
Vania Margaretha
Vania Margaretha Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secarik Pendapat dari Karen Horney

8 Juni 2015   16:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:10 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapakah dia? salah seorang tokoh wanita yang mengkritik dan memodifikasi psikoanalisis dari Freud yang menunjukkan pengaruh sosial dan budaya dalam kepribadian. Dia adalah Karen Honey yang menolak konsep penis envy dari Freud, Horney menolak pemikiran bahwa inferior wanita itu karena pria. Akan tetapi, ia berpendapat bahwa rasa inferior wanita berasal dari cara mereka dibesarkan di masyarakat dan juga dari tuntutan yang berlebihan untuk menjaga cintanya  terhadap seorang pria.

Pada proses pertumbuhan tersebut, seorang anak bisa saja merasa inscure karena mereka tidak berdaya dan diharuskan menahan amarah mereka kepada orang tua mereka. Inscure ialah hubungan yang tidak disertai oleh rasa aman yang baik yang sering kali dialami oleh anak-anak. Dari hubungan yang tidak aman (inscure) ini timbullah kecemasan dasar yaitu kecemasan akan ditinggalkan sendiri, cemas karena tidak berdaya, dan perasaan tidak aman yang dimilki seorang anak.

Reaksi dari kecemasan dasar tersebut anak akan memiliki cara untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya atau mengatasinya, salah satunya ia akan bersikap agresif  yaitu berkeinginan untuk menyerang untuk mengalahkan orang lain dan berkeinginan untuk  menjadi seorang pemenang.

Sehingga Karen Horney merumuskan 10 kebutuhan dasar yang dibangun untuk melindungi diri dari kecemasan atau yang dikenal sabagai 10 kebutuhan neurotik, yaitu:

1)    Kebutuhan akan kasih sayang dan penerimaan.

2)    Kebutuhan bersama mitra hidup yang bersedia mengurus hidup.

3)    Kebutuhan untuk membatasi kehidupan dalam batas-batas yang sempit.

4)    Kebutahan akan kekuasaan.

5)    Kebutuhan untuk  mengeksploitas orang lain.

6)    Kebutuhan akan prestise (mencari status yang tinggi/ ingin dikagumi).

7)    Kebutuhan diri untuk dikagumi (Penghormatan).

8)    Kebutuhan akan ambisi neuorotik akan prestasi diri.

9)    Kebutuhan untuk memilii otonomi dan independensi (merasa berkecukupan).

10) Kebutuhan akan kesempurnaan dan ketidaktercelaan (perfeksionis).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun