Small Grup Discussion (SGD)
Small Group Discussion (SGD) adalah model pembelajaran yang melibatkan diskusi kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. SGD merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dapat merangsang peserta didik untuk berpikir tentang materi Pelajaran. Dalam SDG memiliki tujuan untuk membantu peserta didik memecahkan masalah terkait materi pokok dan kehidupan sehari-hari, meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan mengingat materi pembelajaran, serta merangsang pemikiran, menantang sikap dan kepercayaan, serta mengembangkan skill-skill interpersonal.Â
Dalam SGD mahasiswa Farmasi Unissula akan saling berinteraksi secara menyeluruh dan saling bertatap muka untuk dapat bertukar informasi, bertukar pendapat, serta dapat untuk menganalisis, memecahkan suatu masalah, mengeksplorasi atau memperdebatkan suatu topik tertentu. Hal tersebut termasuk kedalam implementasi integritas nasional, dimana dalam kelompok SGD terdiri dari berbagai mahasiswa yang berbeda budaya, suku, serta pendapatnya. Sehingga dengan SGD mahasiswa dapat untuk proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Mengikuti Organisasi Kemasyarakatan
Mahasiswa Farmasi Unissula dapat berperan sebagai mediator dalam memfasilitasi dialog antara masyarakat dan pemerintah, serta antara pihak-pihak yang memiliki pandangan yang berbeda. Dalam konteks ini, mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam menyalurkan aspirasi mereka kepada pemerintah secara tertib dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mahasiswa juga dapat membantu membangun persatuan dan kesatuan dengan menyelesaikan perbedaan pandangan secara damai dan mencapai kesepakatan bersama. Demikian, peran mahasiswa sebagai penghubung dapat membantu pemerintah untuk melakukan perubahan yang tepat sasaran.Â
Selanjutnya, mahasiswa juga memiliki peran penting dalam mempercepat integrasi nasional melalui keterlibatan aktif mereka dalam organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan dapat menjadi tempat yang tepat untuk mengumpulkan mahasiswa dari berbagai suku, agama, dan budaya, serta menjadi sarana untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia. Dalam hal ini, organisasi kemahasiswaan dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan semua mahasiswa tanpa memandang latar belakang mereka.
Kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas adalah beberapa contoh nyata dari upaya penegakan integritas nasional di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa penegakan integritas nasional adalah proses yang terus berlangsung dan membutuhkan partisipasi aktif dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga peranan seorang mahasiswa juga sangat penting dalam integritas nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H