Mohon tunggu...
Klara Vania Laras Paramitha
Klara Vania Laras Paramitha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan seorang yang aktif dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Saya memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pergaulan Bebas: Sisi Gelap Remaja Masa Kini

15 Desember 2023   13:12 Diperbarui: 15 Desember 2023   13:17 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pergaulan bebas merupakan sikap yang menyimpang sampai melewati batas norma yang ada. Sekarang ini banyak sekali kejadian akibat Pergaulan Bebas  yang sangat mengkhawatirkan banyak pihak. Mirisnya lagi yang menjadi pelaku serta korban dari Pergaulan Bebas yaitu remaja usia dibawah 17 tahun. Banyak sekali faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi yaitu paling utama adalah Faktor Keluarga (Internal) dan Faktof Lingkungan (Eksternal). Menurut riset, Pergaulan Bebas lebih banyak terjadi pada remaja yang tinggal di Perkotaan dibandingkan remaja yang tinggal di Wilayah Pedalaman. Hal tersebut terjadi karena mobilitas  remaja yang tinggal di perkotaan lebih tinggi dibanding mobilitas remaja yang tinggal di wilayah salah satu contohnya yaitu gaya hidup remaja perkotaan lebih tinggi serta gengsi yang ada pada diri mereka.  
         

Pergaulan Bebas dapat terjadi karena bermacam hal, bisa pengaruh dari Keluarga atau lingkungan tempat tinggal. Penyebab yang mendasari terjadinya kasus Pergaulan Remaja antara lain,

1. Hubungan Keluarga yang rusak terutama orang tua atau disebut juga Broken Home
Alasan mengapa Faktor Keluarga menjadi penyebab Pergaulan Bebas yakni karena sang anak kurang kasih sayang orang tua karena orang tua hanya mementingkan masalahnya sendiri tanpa memikirkan masa depan anak nya

2.Ekonomi Keluarga
Penyebab ini terjadi karena anak sudah bisa berpikir bahwa ia akan membantu orangtua nya dalam masalah ekonomi, tapi kadang tanpa mereka sadari mereka terjerumus dalam hubungan pertemanan yang negatif.

3.Faktor Agama dan Iman
Faktor ini dilandasi karena kurangnya wawasan dan ilmu agama yang di ajarkan orang tua mereka. Banyak orang tua yang kurang memperdulikan agama dan hanya mementingkan hal lainnya. Padahal agama merupakan landasan utama untuk membentuk karakter seseorang.

4.Mental yang sudah tidak sehat
Sekarang ini yang menjadi pusat perhatian karena banyak nya anak remaja yang sudah mengalami depresi atau sakit mental. Depresi yang di alami disebabkan karena beberapa hal seperti diolok – olok teman, dihukum oleh orangtua secara tidak wajar, dan sebagainya. Mental yang tidak sehat ini dapat menyebabkan anak remaja terjerumus dalam Pergaulan Bebas karena mereka ingin melampiaskan emosinya ke hal – hal yang negatif.

Semua hal jika terdapat penyebab pasti terdapat juga cara mengatasi penyebab tersebut supaya tidak semakin buruk. Pergaulan Bebas dapat di atasi juga dengan beberapa upaya. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah Pergaulan Bebas antara lain Selektif dalam memilih teman, Memperbanyak kegiatan yang positif, Mempelajari ilmu keagamaan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Tak hanya itu, dalam mengatasi Pergaulan Bebas diri kita dapat dibantu dari mengikuti Penyuluhan yang diadakan masyarakat setempat, Berorganisasi di sekolah atau kampus, Mengikuti kegiatan yang diadakan di lingkungan sekitar. Pergaulan Bebas dapat di atasi dengan adanya dukungan orang terdekat terutama orang tua. Orang tua harus mampu mendidik anak – anaknya dengan baik, memberikan fasilitas dan bimbingan untuk anaknya. Orang tua juga harus bisa membimbing anaknya dalam hubungan pertemanan supaya anak tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.

Untuk remaja yang sudah terjerumus kedalam Pergaulan Bebas dapat dibantu dengan membawa serta berkonsultasi dengan Psikiater yang mengerti lebih dalam serta bisa mengatasi dengan baik masalah tersebut. Psikiater dapat membantu menangani hal – hal tersebut karena mereka bisa memahami bagaimana cara yang cocok untuk dilakukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun