"Karena disana bisa lebih mendalami tentang sejarah, trus menarik juga buat dipelajari dan diketahui. Disitu juga kita bisa lebih paham kalo misalnya di sejarah itu kayak gimana sih melalui Reenactment"-Kata Mahasiswi yang akrab disapa April ini.
Sependapat dengan Aprilya, anggota Reenactor Bangor lainnya bernama Amanda Novita Syawaluna, seorang pelajar SMA ini berpendapat bahwa reenactment adalah suatu komunitas sejarah dimana disitu kita bisa mendapatkan ilmu, informasi tentang sejarah yang belum kita ketahui,sehingga kita dapat belajar dari komunitas itu juga dan berbagi argumen satu sama lain, kegiatan-kegiatan yang ada di reenactment pun banyak, menjadikan suasananya lebih seru dan menyenangkan.
Komunitas Reenactor Bangor ini ingin mengajak masyarakat untuk mencintai sejarah sehingga dapat melek akan sejarah bangsa. Dion, selaku pendiri Reenactor Bangor berpesan kepada generasi muda agar jangan pernah meninggalkan sejarah, sejarah sebagai jati diri anak bangsa. Sejarah itu sebagai guru, ambil yang baik tinggalkan yang buruk. Komunitas ini juga membuka kesempatan untuk masyarakat umum yang ingin bergabung dalam melestarikan sejarah, sebelum bergabung dengan Reenactor Bangor diharapkan "Untuk pelajari terkait dunia reenactment, bisa dengan berdiskusi sama dengan para senior dan siap menerima kritikan agar dapat berkembang". -Kata Ivan Febri Winanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H