Mohon tunggu...
sartika indah
sartika indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Ayam yang Tak Kunjung Pasti

12 Februari 2016   11:12 Diperbarui: 12 Februari 2016   16:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua mengetahui bahwa ayam merupakan salah satu jenis hewan ternak yang menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Namun karena harga ayam yang kembali menurun bahkan penurunan yang terjadi cukup tajam.

Salah satu kasus yang terjadi selama sepekan ini adalah melonjaknya harga ayam di pasaran harga jual ayam potong lepas dari kandang kini hanya berkisar Rp 11.500 per kilogram (kg). Harga itu sudah berlaku dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.

Dua pekan yang lalu, harga ayam potong dari peternak, meskipun turun tetapi masih berada di kisaran harga Rp 18.000 per kg. Dengan harga itu, peternak sudah terancam.

Dan penyebab dari turunnya harga jual ayam potong saat ini dikarenakan populasinya sedang membludak. Kondisi itu semakin diperburuk dengan rendahnya nilai beli konsumen yang terjadi sekarang.

Disinggung mengenai adanya rencana pengusaha untuk memusnahkan 6 juta bibit untuk menstabilkan harga, ia mengaku mendukung langkah tersebut. Harapannya, dengan dilakukannya pemusnahan itu harga jual ayam akan merangkak naik. Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia, Singgih Januratmoko, mengungkapkan asosiasi akan mengawal pemusnahan yang akan dilakukan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

"Pemusnahan harus dilakukan, jadi kami akan mengawal pemusnahan itu. Kelebihan pasokan unggas itu telah membuat harga turun," ungkapnya

Dalam UU Perdagangan no 7/2014, pasal 26 ayat 2, produsen juga harus dilindungi untuk bertahan di atas HPP. Sementara itu, terdapat laporan bahwa peternak ayam broiler di Tasikmalaya yang merupakan produsen ke beberapa kota di Jawa Barat tidak mendapat keuntungan meskipun harga ayam sudah mengalami kenaikan. Ia menuturkan harga daging ayam di pasaran dikabarkan mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni mencapai kisaran Rp38.000 per kilogram. Kenaikan harga ayam ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena mahalnya pakan ternak sehingga peternak menyesuaikan harga jualnya. Deni menyampaikan bahwa harga pakan untuk ayam pedaging saat ini mengalami kenaikan dari Rp 6.800/kg menjadi Rp 7.000/kg, meskipun hanya mengalami kenaikan sebanyak Rp 200 tetapi hal ini membuat para peternak harus mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli puluhan ton pakan.

Dan dengan demikian, perkembangan agri bisnis di Indonesia menjadi tetap stabil bahkan bisa menjadi berkembang kearah yang lebih baik. Karena cukup banyak juga agri bisnis yang berternak ayam, sehingga harga ayam tersebut berpengaruh kepada kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, pemerintah harus segera bertindak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun