Mohon tunggu...
Vania Amanda Vyara
Vania Amanda Vyara Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Destinasi Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Pemerintah dan Sektor Swasta: Kunci Akses Pendidikan Digital di Daerah Terpencil

25 Desember 2024   07:32 Diperbarui: 25 Desember 2024   07:38 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah hak setiap anak. Namun kenyataannya masih banyak daerah di Indonesia, terutama daerah terpencil yang kesulitan mengakses pendidikan berkualitas. Meskipun pemerintah sudah berupaya melalui berbagai program seperti Wi-Fi Desa dan Merdeka Belajar, kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan tetap lebar. Di sinilah teknologi, khususnya pendidikan digital dapat menjadi solusi. Namun, solusi ini hanya dapat terwujud jika ada kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Jika pemerintah hanya bergantung pada anggaran yang terbatas tanpa memanfaatkan potensi sektor swasta, maka upaya untuk mendigitalisasi pendidikan di daerah terpencil akan berjalan sangat lambat. Saya yakin, sektor swasta memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menyediakan solusi cepat dan efisien.

Namun, saya juga merasa bahwa sektor swasta belum sepenuhnya berperan maksimal. Banyak perusahaan yang terkesan hanya mengejar keuntungan tanpa benar-benar berinvestasi dalam infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendigitalisasi pendidikan di daerah terpencil. Contohnya, beberapa perusahaan penyedia layanan internet memang sudah menawarkan paket khusus untuk daerah terpencil, tetapi masih banyak daerah yang terabaikan dan jangkauannya yang kurang luas.

Saya percaya perusahaan-perusahaan teknologi besar bisa lebih aktif dalam berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyediakan jaringan internet yang lebih stabil dan terjangkau. Bahkan, mereka bisa mendesain platform pembelajaran daring yang lebih mudah diakses, dengan mempertimbangkan kendala teknis di daerah-daerah tersebut. Tanpa peran aktif sektor swasta, program-program pendidikan digital pemerintah akan sangat terbatas ruang geraknya.

Selain infrastruktur, tantangan terbesar dalam pendidikan digital adalah kesiapan pengajaran itu sendiri. Saya sering berpikir, meskipun kita bisa memberikan akses internet dan perangkat kepada siswa, apakah para guru sudah siap untuk mengajar dengan cara digital? Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama dalam meningkatkan keterampilan digital para guru. Pelatihan guru bukan sekadar mengajarkan mereka cara menggunakan platform online, tetapi juga bagaimana mengoptimalkan teknologi untuk pembelajaran yang lebih efektif dan menarik bagi siswa.

Menurut saya, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam pendidikan digital harus mencakup pelatihan bagi para guru untuk memanfaatkan teknologi dengan efektif, bahkan di daerah terpencil yang mungkin tidak memiliki fasilitas terbaik. Teknologi seharusnya menjadi alat untuk meningkatkan pengalaman belajar, bukan hanya sekadar mengalihkan metode konvensional ke format digital tanpa pemahaman yang mendalam. Agar pendidikan digital dapat menjadi solusi yang efektif dalam menciptakan pemerataan pendidikan di Indonesia, kolaborasi ini harus lebih dari sekadar memfasilitasi akses; harus berfokus pada keberlanjutan dan pengembangan kapasitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun