Berbicara tentang cinta, merupakan hal yang tidak ada habisnya. Mulai dari seseorang yang jatuh cinta hingga terjadi patah hati yang mendalam. Tentu, setiap orang memiliki definisi tersendiri mengenai cinta. Cinta merupakan komponen penting dalam hubungan yang berkembang, namun tidak cukup untuk mempertahankan hubungan tersebut.
Selain itu, cinta adalah aspek penting dalam kehidupan manusia yang memengaruhi kesejahteraan emosional, mental, dan fisik. Cinta memberikan hubungan yang mendalam antarmanusia, baik anak-anak, orang tua, teman, bahkan pasangan romantik. Namun, seringkali hubungan cinta dipenuhi dengan tantangan, konflik, dan kesulitan yang dapat memengaruhi kualitasnya.
Di dalam hubungan cinta sering kali terjadi kebingungan antarpasangan seperti bingung dalam memahami diri masing-masing sehingga menimbulkan perasaan cemas di dalam hubungan. Permasalahan tersebut wajar terjadi di dalam suatu hubungan. Hanya tinggal bagaimana mereka mengkomunikasikan dan menyelesaikan kecemasan tersebut dengan baik satu sama lain.
Hubungan yang kuat dan bermakna sering kali didasarkan pada pemahaman mendalam tentang cara pasangan berkomunikasi emosi dan kebutuhan mereka. Setiap orang mengekspresikan cintanya dengan cara yang berbeda-beda, biasanya disebut love language.
Apa Itu Love Language?
Konsep love language yang diperkenalkan oleh Gary Chapman (1992), seorang psikolog dan penulis buku “Five Love Language” asal Amerika. Ia menawarkan wawasan penting tentang berbagai cara di mana individu mengungkapkan dan menerima cinta. Ia membedah mengenai prinsip komunikasi dalam suatu hubungan agar hubungan tersebut menjadi berkualitas.
Love language atau bahasa cinta adalah cara seseorang untuk mengekspresikan rasa cintanya kepada orang lain. Gary menjelaskan bahwa love language dapat diterapkan di berbagai jenis hubungan, seperti hubungan romantis, kaluarga, dan pertemanan. Teori five love language ini mengklasifikasikan bahasa cinta sesuai dengan kebutuhan setiap individu.
Sangat penting untuk mengenal dan memahami bahasa cinta ketika membangun hubungan (Syamsiyah, 2022), karena jika tidak menguasai bahasa cinta, seseorang tidak akan merasa dicintai dengan baik. Memahami bahasa cinta memudahkan seorang pasangan berinteraksi dan mengekspresikan emosi sesuai keinginan (Priani & Bantan, 2022).
Mengenal 5 Love Language
Mungkin seseorang pernah berpikir, tanpa tahu bahasa cinta, suatu hubungan akan tetap baik-baik saja. Namun, apakah tanpa bahasa cinta, seorang pasangan merasa puas dalam hubungannya?