Mohon tunggu...
Vania Cahya Ramadhani
Vania Cahya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperbaiki Komponen Endogen untuk Pembangunan Indonesia

20 November 2022   09:54 Diperbarui: 20 November 2022   09:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Pendekatan pembangunan yang bersifat endogenous merupakan suatu strategi pembangunan yang sebagian besar didasarkan pada penguatan sumber daya manusia (SDM) dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan potensi-potensi lokal. Pemanfaatan sumber daya lokal ini diharapkan dapat dimaksimalkan sehingga memberikan manfaat dan dampak yang besar bagi suatu daerah melalui berbagai kegiatan ekonomi dan pembangunannya. Sumber daya lokal ini dapat dikembangkan sehingga dapat membentuk suatu pembangunan sosial ekonomi yang mencirikan wilayah tersebut. Berbagai peluang dari potensi-potensi lokal juga menjadi salah satu komponen yang dapat dioptimalkan dan memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi regional. Melalui optimalisasi potensi, juga akan terbentuk suatu identitas regional yang menjadi lebih berkembang.

            Terlepas dari potensi lokal, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor terpenting serta memegang peran utama dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia perlu diperhatikan agar beberapa komponen lainnya juga dapat berkembang secara beriringan. Namun pada kenyataannya, Indonesia masih memiliki kualitas SDM yang sangat rendah. Berbagai permasalahan yang muncul, sebagian besar disebabkan karena rendahnya kualitas masyarakat. Tak hanya masyarakat, banyak petinggi atau pejabat pemegang kekuasaan pemerintahan yang sikap dan pemikirannya masih menyimpang. Kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme masih kerap kali ditemui di Indonesia. Apabila hal ini masih dibiarkan, bagaimana nasib Indonesia ke depannya?

            Rendahnya kualitas sumber daya manusia menjadi masalah utama yang perlu diperhatikan. Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan tinggi, serta diimbangi dengan penguatan karakter bangsa. Pengetahuan memang menjadi indikator utama apabila berbicara tentang kualitas sumber daya manusianya. Namun pada kenyataannya, banyak manusia yang masih belum bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuannya menjadi suatu keterampilan. Sotfskill dan hardskill pada setiap individu perlu dikembangkan. Di sisi lain, Indonesia juga membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkarakter. Indonesia masih sangat kurang dalam membentuk bangsa yang berkarakter, sehingga banyak ditemui masyarakat yang cerdas dan terampil tetapi kurang dalam hal karakter. Upaya yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Kualitas pendidikan menjadi indikator kualitas sumber daya manusia. Institusi pendidikan di seluruh jenjang harus bisa mengendalikan pendidikan karakter para bibit bangsa.

            Tahun 2045 merupakan puncak dan pembuktian bagi generasi muda untuk bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045. Peran mahasiswa sebagai generasi muda sangat diperlukan. Tepat 100 tahun berdirinya Indonesia, negara ini akan mendapatkan bonus demografi yang menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memajukan pembangunannya. Bonus demografi merupakan suatu kondisi saat 70% jumlah penduduk Indonesia adalah usia produktif (15-64 tahun) dan 30% sisanya adalah usia non produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Mewujudkan generasi muda yang peka terhadap kemajuan teknologi merupakan salah satu upaya untuk mendukung pembangunan Indonesia. Negara-negara maju seperti Jepang telah membuktikan bahwa negara yang memiliki usia produktif lebih rendah daripada Indonesia dapat mengembangkan teknologi yang sangat canggih. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan dapat menguasai dan menciptakan teknologi yang dapat membawa pembangunan Indonesia yang lebih baik. Generasi muda yang sudah mulai mengenal investasi dan merintis start up juga menjadi harapan terbesar bagi kemajuan bangsa Indonesia.

            Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat melimpah. Hal ini dapat menjadi modal untuk memaksimalkan pembangunan Indonesia. Keberagaman kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dapat menunjang perekonomian. Sumber daya alam yang menjadi identitas lokal juga akan menjadi suatu branding bagi suatu wilayah. Memanfaatkan komoditas unggulan maupun potensi sumber daya yang ada di suatu wilayah menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan. Adanya keberagaman dan potensi sumber daya alam seharusnya menjadi aset penting Indonesia sebagai negara yang kaya.

            Komoditas unggulan di Indonesia banyak jenisnya. Kopi, kelapa sawit, karet, dan kakao merupakan komoditas unggulan yang banyak di ekspor ke berbagai negara. Bahkan, beberapa negara yang sudah maju seperti Jepang juga membutuhkan ekspor Kakao dari Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak baik terhadap perekonomian sehingga dapat mendorong pembangunan ekonomi Indonesia. Negara agraris merupakan sebutan bagi Indonesia yang menandakan bahwa negara ini memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini menjadi potensi bagi Indonesia untuk kembali mencapai swasembada pangan. Pengoptimalan hasil alam ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam skala nasional.

            Sumber daya alam meliputi seluruh sumber daya yang tersimpan di dalam bumi maupun yang tersedia di muka bumi. Pariwisata merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya yang bersifat kreatif. Potensi wilayah berupa area wisata juga dapat menunjang pembangunan sekaligus membentuk branding wilayah. Adanya pembangunan kawasan wisata juga akan memancing pembangunan infrastruktur dan menarik adanya investasi dalam pengembangan wilayah tersebut. Pembangunan infrastruktur yang menunjang transportasi dan aksesibilitas jalan juga akan memudahkan mobilitas masyarakat setempat. Tak hanya itu, dengan adanya pembangunan pariwisata melalui potensi sumber daya suatu wilayah, maka sarana dan prasarana penunjangnya juga akan lebih dioptimalkan. Pembangunan infrastruktur dan sarana serta prasarana akan menjadikan wilayah tersebut menjadi lebih terbangun, baik secara fisik maupun perekonomiannya.

            Suatu wilayah juga dapat menonjolkan kebudayaannya yang berbasis pariwisata. Pulau Bali merupakan bukti nyata pembangunan wilayah yang didasarkan pada kebudayaan dan pariwisata. Melalui adanya potensi yang tersebar di setiap pelosok wilayah Pulau Bali, pembangunan di pulau ini berkembang secara signifikan. Pemanfaatan sumber daya alam yang tepat sasaran menjadikan Pulau Bali terbangun secara fisik dan ekonominya. Dapat dikatakan bahwa Pulau Bali merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki Indonesia. Kekayaan alam dan budayanya memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan di Indonesia. Selain itu, Pulau Bali tidak hanya berhasil mem-branding wilayahnya dalam lingkup nasional, tetapi juga berhasil membentuk branding wilayahnya hingga manca negara. Tidak heran apabila Indonesia dikenal oleh seluruh dunia karena kuatnya daya tarik Pulau Bali.

            Pendekatan pembangunan yang bersifat endogenous ini memang tidak terlepas dari sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), dan potensi lokal. Ketiga komponen tersebut harus saling menyeimbangkan sehingga pembangunan di Indonesia menjadi lebih baik. Kekayaan sumber daya alam dan potensi lokal tidak akan bisa menonjol apabila tidak memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik, karena pemanfaatan alamnya bergantung pada manusia. Memiliki generasi yang cerdas berkarakter merupakan tujuan utama sebagai bekal pembangunan Indonesia. Di sisi lain, perbaikan sistem pendidikan juga akan melahirkan bibit-bibit pemimpin negara yang terhindar dari perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selain itu, kekayaan alam dan potensi lokal harus bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi suatu branding bagi suatu wilayah. Adanya pemanfaatan sumber daya alam menjadi suatu aktivitas rekreasi berupa pariwisata juga akan mendorong adanya pembangunan, misalnya infrastruktur, sarana, dan prasarana. Oleh karena itu, kolaborasi antara komponen-komponen endogenous ini harus berhasil dalam pembangunan secara fisik maupun ekonomi sehingga dapat mendorong Indonesia Emas Tahun 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun