Kuliner Malam di Komplek Pertamina Pondok Ranji Memang Menggoda, tapi Tahukah Anda Dampak Negatifnya?

Tangerang Selatan, 10 Mei 2024 -  Komplek Pertamina Pondok Ranji memang dikenal sebagai surga kuliner malam dengan beragam pilihan makanan yang menggugah selera. Namun, di balik keramaian itu, warga setempat mengeluhkan kemacetan dan kesulitan akses keluar masuk komplek akibat  padatnya aktivitas jual beli di sepanjang jalan utama.

"Makanannya enak dan banyak pilihan, makanya saya suka datang ke sini setelah pulang kerja," ujar Rini (27), seorang pengunjung setia. Ia menikmati ragam kuliner yang ditawarkan, mulai dari makanan manis seperti kue pancong dan kue leker, hingga makanan pedas seperti seblak dan ayam penyet. Makanan-makanan viral seperti mochi daifuku dan minuman boba juga menambah daya tarik kawasan ini.

Namun, keramaian ini menjadi masalah bagi warga komplek. Jalan utama yang dipadati oleh kendaraan pengunjung dan gerobak pedagang membuat akses keluar masuk komplek menjadi sulit. "Setiap malam jalanan penuh dengan penjual dan pembeli, kami jadi susah keluar masuk rumah," keluh Pak Yanto (50), seorang warga setempat.

Senada dengan Pak Norman, Bu Titi (45) juga mengungkapkan ketidaknyamanannya. "Keberadaan pedagang kaki lima di pinggir jalan membuat saya tidak nyaman, karena rumah saya tepat berada di pinggir jalan, sehingga sering kali ada yang memarkirkan kendaraannya di depan pagar rumah saya", ujarnya dengan nada kesal.

Warga komplek berharap ada tindakan dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini. Beberapa solusi yang diharapkan adalah penataan ulang area pedagang, pengaturan lalu lintas yang lebih baik, dan penyediaan lahan parkir khusus untuk pengunjung. "Kami tidak ingin menghentikan kegiatan kuliner malam, tapi tolong perhatikan juga kenyamanan dan keamanan warga komplek," ujar Bu Lestari (40), dengan penuh harap.

Meskipun menawarkan beragam pilihan kuliner lezat, dampak negatif dari keramaian kuliner malam di Komplek Pertamina Pondok Ranji terhadap kenyamanan dan keamanan warga setempat tidak bisa diabaikan. Diperlukan langkah konkret dan kerja sama antara pihak berwenang, pedagang, dan warga untuk menemukan solusi terbaik agar semua pihak dapat menikmati kuliner malam tanpa harus terganggu oleh keramaian yang berlebihan.