Pesawat hybrid merupakan inovasi dalam dunia penerbangan yang memadukan mesin berbahan bakar konvensional dengan sistem kelistrikan berbasis baterai atau turbin. Salah satu teknologi pendukung utama dalam konsep pesawat hybrid ini adalah Ram Air Turbine (RAT). RAT bekerja dengan memanfaatkan aliran udara yang melewati pesawat saat bergerak untuk menggerakkan turbin, yang pada gilirannya menghasilkan tenaga listrik.
Dalam konteks pesawat hybrid, bahan bakar konvensional tetap digunakan sebagai penggerak utama mesin, sementara listrik untuk kebutuhan sistem pesawat, seperti sistem navigasi atau kontrol, dihasilkan dari Ram Air Turbine. Dengan demikian, pesawat tidak sepenuhnya bergantung pada bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Hal ini berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan dan menjadikannya lebih efisien.
Pada umumnya, Ram Air Turbine hanya diaktifkan dalam keadaan darurat, seperti saat mesin utama mengalami kegagalan. Namun, dalam pesawat hybrid, RAT dapat didesain agar aktif lebih sering untuk membantu suplai listrik tanpa mengganggu performa mesin utama. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi bahan bakar, tetapi juga meminimalisir risiko kegagalan sistem, karena suplai listrik yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan berkembangnya teknologi pesawat hybrid, potensi penggunaan Ram Air Turbine sebagai sumber listrik alternatif dapat semakin mendukung pengurangan emisi karbon serta meningkatkan keberlanjutan dalam industri penerbangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H