Mohon tunggu...
Benedictus Tambajong
Benedictus Tambajong Mohon Tunggu... Arsitek -

“Semoga Bangsa Indonesia jangan hanya pandai menggulingkan rezim, tetapi tidak memiliki kemampuan melihat ke depan dan berpikir secara strategik yang tetap berpegang dan berpijak kepada platform nasionalnya sendiri,”Mencapai Masyarakat Adil dan Makmur”.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahyudin di Mata Saya

6 April 2014   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1396753125413989218


Bulan September 2013 saya mendatangi sebuah rumah di Jalan Darmawangsa,pertemuan begitu singkat tapi tepat waktu.Usia muda dialah Mahyudin si pemilik rumah,didepan sebuah kolam dan gemercik air ditemaniteh hangat kami berdua berdiskusi.Sebagai kader Partai Golkar Balikpapan saya pertama tama merasa dihargai oleh seorang Ketua DPP Partai Golkar.Diskusi kami seputar pencalegkan,sayangnya saya bukan caleg,alias masih “dibawah standard” hal ini merupakan jawaban singkat saat Mahyudin menanyakan hal tentang saya.Dibenak saya ini saatnya harus buktikan walaupun masih “dibawah standard” tapi dapat berbuat maksimal.Tawaran Mahyudin menjadi salah satu koordinator tiem suksesnya pada pencalegkan dirinya sebagai caleg DPR-RI dapil Kalimantan Timur-Kalimantan Utara saya sanggupi.

PERTAMA : Mahyudin adalah sosok manusia langkah yang memilih hal kontroversi,sebagaimana ia menunjuk saya sebagai salah satu ketua koordinator tim sukses pencalegkannya .Bukankah saya masih dibawah standard terbukti dengan tidak masuk dalam pencalegkan DPRD Kota Balikpapan?.Apa dasar pertimbangan Mahyudin memilih saya,dari semua kriteria tentu hanya biasa biasa saja.

KEDUA : Mahyudin diusia mudanya dapat memberikan kesempatan berkarya bagi kader seperti saya “dibawah standard”,Mahyudin memberikan kesempatan bagi siapa saja asalkan memiliki komitmen jelas dan mau berkerja serius.

Sekembalinya dari Darmawangsa terpikirlah beberapa langkah mengawali pekerjaan yang membutuhkan jaringan luas.Menjadi tim sukses tentu saya harus memulai dengan pengumpulan data-data terkait sosok Mahyudin.Setelah mengumpulkan data data saya memulai mengajak beberapa kawan yang tidak berpartai untuk menjadi Relawan Mahyudin.Tentu langkah ini saya lakukan agar tak ada kesan “hanya ganti baju” pengkaderan harus saya mulai dari mereka yang belum mengenal Partai Politik.Menjabat dalam struktur DPD II Partai Golkar Balikpapan sebagai Wakil Sekertaris bidang Organisasi dan Kaderisasi tentu saya harus melakukan hal “sekali dayung dua tiga pulau terlampaui”.Artinya dengan bermodal kepercayaan sebagai koordinator tim relawan Mahyudin untuk pencalegkan dirinya sebagai Caleg DPR-RI dari Partai Golkar saya juga harus melakukan tugas tugas kepartaian yg teremban.Setelah beberapa langkah tersebut saya lakukan tentu harus mulai membangun citra tim sukses dengan seragam khas “Mahyudin”.Setelah pertemuan Darmawangsa untuk kedua kalinya Mahyudin mengajak saya dan tim Relawan Mahyudin bertemu dengannya agar lebih mengenal “Mahyudin” dari dekat.Usai memberikan arahan di resto bandara Sepinggan Balikpapan Mahyudin bertanya dana siapa yg dipakai untuk mengadakan kemeja seragam khas “Mahyudin”.”Jangan gunakan danamu untuk kepentingan saya”,sambil membuka tas khas “Mahyudin” diberikannya dana pengganti dan tambahan dana operasional untuk memulai “Penggalangan”.

KETIGA : Mahyudin tidak menggunakan jabatan sebagai Ketua DPP Partai Golkar untuk dukungan materi pihak lain bagi kepentingannya.

Peristiwa kebakaran Kampung Baru Kecamatan Balikpapan Barat kami memulai kegiatan Relawan Mahyudin untuk turut membantu saudara saudara kita di 4 RT yang sedang mengalami musibah kebakaran.Mahyudin sepakat untuk melakukan kegiatan yg saya usulkan,termasuk tidak menggunakan “Lambang Golkar” atau “Bendera Golkar” dalam kegiatan Posko Bantuan Kebakaran Relawan Mahyudin.Pertimbangan yang saya usulkan tersebut tentu dengan dasar kuat,tak harus kita memanfaatkan musibah untuk sebuah “pencitraan”.Terpenting adalah ketulusan membantu saudara saudara kita yang sedang alami musibah kebakaran,tercermin keihklasan tanpa berharap pujian.

KEEMPAT : Mahyudin tidak memanfaatkan musibah untuk sebuah Pencitraan dirinya,bantuan atas dasar ketulusan,keihklasan adalah syarat mutlak demi untuk sesama.

Bagi Mahyudin tak perlu menyerang seseorang dengan Slogan tapi menggapai kemenangan dengan cara cara yang elegan.Bahkan dalam sosialisasi beberapa usulan saya agar bersosialisasi secara bersama dengan Caleg Provinsi maupun Kota/Kabupatenpun disetujui. Mahyudin ingin menciptakan Soliditas Partai bukan Rivalitas antar Caleg Partai Golkar,ia memiliki cita cita membesarkan partai,tanpa melihat kepentingan untuk diri pribadi semata.Mahyudin tak menginginkan Bellum Omnium Contra Omnes terjadi.

KELIMA : Mahyudin tidak menginginkan terjadi Bellum Omnium Contra Omnes diantara para Caleg Partai Golkar.

Semoga hari hari tenang menjelang Pemilihan Anggota legislative tanggal 9 April 2014 akan dapat menjadi renungan.Layaknya teori disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan peraturan yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi di mana pun dan kapanpun. Tanpa peraturan, kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang buas, sebagaimana dilukiskan oleh Thomas Hobbes: Homo homini lupus dan Bellum omnium contra omnes. Kita butuh Pemimpin yang dapat menghapus rasa takut,semoga kelak Republik ini dapat memilih pemimpin yang amanah,juga kekuatan Legislatif yang solid menjalankan amanah yang diwakilinya.Menulis tentang Mahyudin tentu bukan untuk saya mendapat pujian,perjalanan Mahyudin masih panjang semoga tetap amanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun