Ribuan arca masa kejayaan kerajaan di Indonesia menyambut kedatangan pengunjung saat melangkahkan kaki di Museum Nasional Indonesia, atau yang lebih dikenal sebagai Museum Gajah. Bangunan yang terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat ini hampir diketahui oleh seluruh warga ibu kota hingga mancanegara. Museum Gajah menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang tentunya berhubungan dengan masa lalu bangsa Indonesia.
Siapa yang belum pernah berkunjung ke Museum Gajah? Hampir sebagian masyarakat Jakarta dan sekitarnya pernah mengunjungi bangunan berwarna putih ini minimal satu kali. Museum Gajah menyimpan ribuan peninggalan masyarakat peradaban lampau yang kurang lebihnya berjumlah 160.000 buah. Koleksi tersebut dibagi kedalam 7 kategori yang terdiri dari peninggalan Prasejarah, Arkeologi masa Klasik (Hindu – Budha), Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi dan Sejarah. Tempat ini memiliki peranan yang begitu besar sebagai pengingat banyaknya perjuangan yang dilakukan pada masa lalu hingga Indonesia dapat berdiri menjadi sebuah negara yang utuh.
Setelah diawali dengan arca-arca peninggalan kerajaan Hindu – Budha, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan menuju bagian masa prasejarah yang memberikan penjelasan mengenai manusia dan lingkungannya pada zaman dahulu. Semakin tinggi lantai museum, semakin baru pula waktu dari benda peninggalan yang tersimpan. Bangunan museum terdiri dari 4 lantai yang masing-masingnya memiliki periode waktu atau pun kategori tertentu.
Melihat kelengkapan dari koleksi yang ada, tidak heran jika museum ini dijadikan sebagai museum pusat Indonesia. Terdapat semboyan yang dibentuk seiring berjalannya waktu, yaitu “memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepulauan Indonesia dan negeri-negeri sekitarnya”. Semboyan tersebut selaras dengan keberadaan wisata sekolah yang kerap berkunjung ke Museum Gajah. Para siswa dapat belajar sekaligus bersenang-senang dengan menikmati beragam koleksi dan fasilitas di museum ini.
Memasuki perbedaan zaman, kini Museum Gajah juga dijadikan sebagai tempat untuk berfoto. Spot-spot menarik di antara koleksi-koleksi yang ada menarik perhatian kaum millenial untuk mengunjungi museum ini. Melalui daya tarik tersebut, semakin banyak pula pengunjung yang memiliki minat berkunjung.
Tidak hanya tempat untuk memamerkan benda-benda peninggalan, Museum Gajah kerap kali juga digunakan untuk berbagai pameran. Pameran dengan skala kecil hingga mancanegara pernah diselenggarakan dalam ruangan yang sudah disiapkan khusus tanpa menganggu pengunjung umum.
Dalam masa pandemi, Museum Gajah buka pada hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 9 pagi sampai 3 sore. Pengawasan terhadap protokol kesehatan juga cukup ketat, mengingat pandemi yang belum sepenuhnya reda. Walaupun begitu, pengunjung tetap dapat berkunjung dengan leluasa tanpa perlu khawatir. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, segera berkunjung ke Museum Gajah atau Museum Nasional Indonesia untuk menambah wawasanmu terhadap sejarah bangsa yang memiliki beragam cerita menarik dibaliknya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H