Mohon tunggu...
Vanesha Pamela
Vanesha Pamela Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arti Kejujuran

21 November 2024   10:58 Diperbarui: 21 November 2024   11:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Waktu itu, saat saya masih duduk di bangku SMP, saya mengerti tentang apa itu kejujuran. Pilihan untuk berbohong dan jujur, hal yang saya  hadapi saat saya menghadapi ujian sekolah Saat ujian, teman kelasku  banyak yang menyontek  dengan bermacam cara. Ada yang tulis jawabn di paha  hingga dia menyembunyikan  buku di bawah laci..
 "Merry  ko mau menyontek ga? Saya  bawa contekan nih" bilang agung  di sebelahmu  saat ujian berlangsung."Wih! Boleh juga deh agung  mengambil kertas kecil darinya.
 Pada saat itu, saya masih belum percaya bahwa dari sebuah kejujuran. Saya akan mencontekjka menghadapi ujian matematika, fisika dan kimia, karena saya kurang begitu suka dengan angka. Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, saya dan teman-teman begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan wali kelas.Setelah kuterima rapot dari wali kelas, lalu wali kelasku mengatakan bahwa aku naik kelas. Namun, saat saya  membuka rapot itu saya melihat nilai pelajaran matematika, ipa  ips mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan kurang dari rata-rata saat  itu saya merenung, bernostalgia di saat saya ujian dan menyontek di salah satu mata pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat nilai buruk. Sedangkan mata pelajaran yang lain yang saya kerjakan dengan kemampuan diri sendiri meraih hasil yang baik.
 Lalu hal tersebut saya terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya. Ketika ujian nanti, diri saya  niat  untuk berusaha jujur dalam mengerjakan soal yang diberikan, sesulit apapun. Kali ini  materi yang telah saya pelajari dan yang diajarkan dari guruku di kelas semuanya keluar. Tanganku menuliskan jawaban di lembar kertas  dengan tenang tanpa suatu keraguan. Hingga akhirnya saya melaksanakan ujian dan ujian pun selesai, kini hanya tinggal menunggu hasilnya.
 Hari pembagian rapot pun tiba. Saya kembali tegang dengan hasil yang akan saya dapatkan nanti. Kemudian  wali kelas saya membacakan satu per satu para siswa yang meraih peringkat lima besar  hingga tepat pembacaan siswa yang meraih peringkat pertama
 "Siswa yang meraih peringkat pertama adalah.." ucaplah wali kelas,
 Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari  wali kelas
 Semua siswa begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan dari  wali kelas tersebut"Devtan keith duppa" ucapan wali kelas ini sambil mengarahkan matanya kepada saya.
 Diri saya sangat bahagia dan harus atas kerja kerasku belajar selama ini tidak sia-sia. Kemudian semua teman memberi selamat kepadaku, lalu  wali kelas mengatakan kepadaku bahwa meraih  peringkat pertama akan mendapat beasiswa sekolah di SMA. Diriku begitu senang mendengarnya.  tentang kejujuran itu memang benar "kalau jujur itu membawa bahagia walau awalnya itu sulit"
Kita harus belajar jujur ya teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun