Mohon tunggu...
Vanesa Ariani Kusuma
Vanesa Ariani Kusuma Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

hobi saya mendesain dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Kepedulian Mahasiswa Melalui Pendidikan Anti-Korupsi: Sejauh Mana Pemahaman Mahasiswa Mengenai Ruang Lingkup Korupsi

10 Juni 2024   17:48 Diperbarui: 10 Juni 2024   18:08 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Diskusi Pendidikan Anti-Korupsi (24/3/2024)(Sumber: dokumentasi pribadi)

Oleh: Arsi Agni Pratiwi, Sulastri, & Vanesa Ariani Kusuma

Kata korupsi sering muncul dalam berita atau dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kita benar-benar memahami arti korupsi? Korupsi lebih dari sekadar memberi dan menerima suap. Ini lebih luas dan harus dipahami dengan benar. Pada artikel ini, sebagai langkah awal untuk meningkatkan pemahaman antikorupsi di kalangan mahasiswa, mari kita telaah bersama sejauh mana pemahaman tentang korupsi.

Gejala Korupsi

Sebelum membahas ruang lingkupnya, ada baiknya kita mengetahui gejala-gejala korupsi. Menurut salah satu mahasiswa program studi IAT (Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir) UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Semarang, korupsi merupakan perilaku yang merugikan banyak orang. Sederhananya, korupsi mengacu pada penyalahgunaan kekuasaan atau posisi mulai dari politik, ekonomi, hingga pendidikan yang menguntungkan diri sendiri tanpa memperhatikan orang lain.

Gejala Korupsi di Tingkat Mahasiswa

Salah satu gejala korupsi di tingkat mahasiswa adalah banyaknya praktik plagiarisme, yaitu mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Hal ini seringkali dilakukan dengan tujuan untuk menghemat waktu atau mendapatkan pencapaian yang lebih mudah. Namun, praktik ini merupakan perbuatan yang tidak etis dan melanggar peraturan akademik.

Gejala korupsi lainnya yang melibatkan mahasiswa adalah suap dan gratifikasi. Beberapa oknum mahasiswa seringkali membayar dosen atau staf administrasi agar mendapatkan nilai lebih tinggi atau tindakan spesial dibandingkan mahasiswa lain. Ini dilakukan karena keinginan untuk menghindari usaha dan kerja keras, dimana hal itu diperlukan untuk dapat mencapai kualitas dan standar yang berkaitan dengan keberhasilan akademik.

Korupsi juga dapat dilakukan dalam bentuk jual beli tugas, dimana mahasiswa menjual karya yang mereka buat atau bahkan menjual jawaban ujian. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kualitas dan integritas akademik serta mahasiswa itu sendiri.

Kepedulian Mahasiswa

Sebagai agen perubahan di masa depan, siswa memiliki peran penting dalam memerangi korupsi. Siswa adalah pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan positif dalam masyarakat. Dengan memahami sejauh mana korupsi dan mengetahui dampak negatifnya, mahasiswa dapat menjadi garda depan dalam memberantas korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun