Mohon tunggu...
Vanesa Regyna Elviana
Vanesa Regyna Elviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penerapan PUEBI Tingkatkan Minat Baca Menuju Pribadi yang Literat

16 Januari 2023   21:30 Diperbarui: 16 Januari 2023   21:35 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berikut beberapa contoh kesalahan yang sering dijumpai:

1. Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat.
Contoh:
“cuaca hari ini sangat bagus.”
Seharusnya:
“Cuaca hari ini sangat bagus.”

2. Penggunaan huruf kapital pada nama orang dan nama tempat.
Contoh:
“Hari ini dasha akan berkunjung ke semarang.”
Seharusnya:
“Hari ini Dasha akan berkunjung ke Semarang.”

3. Penggunaan huruf miring.
Contoh:
“Film Habibi dan Ainun diangkat dari kisah nyata.”
Seharusnya:
“Film Habibie dan Ainun diangkat dari kisah nyata.”

4. Penulisan kata.
Contoh:
“Chia telah mempatahkan harapannya sendiri.”
Seharusnya:
“Chia telah mematahkan harapannya sendiri.”

5. Penggunaan tanda baca titik (.).
Contoh:
“Ayah sedang membaca komik”
Seharusnya:
“Ayah sedang membaca komik.”

6. Penggunaan tanda baca tanya (?).
Contoh:
“Dimana kamu tinggal.”
Seharusnya:
“Dimana kamu tinggal?”

7. Penggunaan tanda baca seru (!).
Contoh:
“Kerjakan tugasmu sekarang.”
Seharusnya:
“Kerjakan tugasmu sekarang!”

Masuk kembali pada topik kepenulisan. Dari penjelasan latar masalah tersebut, kurangnya minat baca dan penerapan PUEBI dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu faktor utama penyebab kesalahan dalam kepenulisan. Padahal, keterampilan dalam menulis itu sendiri mendukung keterampilan minat baca seseorang.

Membaca memiliki pengaruh penting guna menambah wawasan serta pemahaman kosakata baru, sehingga pengetahuannya juga ikut bertambah. Pentingnya mempunyai keterampilan menulis disini mengarah pada kenyamanan membaca itu sendiri. Penulisan kata yang tepat membuat tulisan tersebut menjadi enak dibaca. Karena seperti yang kita ketahui tadi, menulis bukan hal yang mudah. Menulis membutuhkan waktu yang lama untuk dapat merangkai beberapa kalimat menjadi suatu paragraf.

Semua orang bisa menulis, namun tidak semua orang bisa memilih kata yang padu di setiap tulisannya. Kesimpulannya penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sangat berpengaruh untuk membantu seseorang dalam mengasah daya pikirnya sehingga menciptakan tulisan yang menarik untuk dibaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun