Mohon tunggu...
vandi romadhon
vandi romadhon Mohon Tunggu... -

anggota komunitas teater didik STAIN Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sketsa Wanita Luka

2 November 2011   21:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

angin merayap lindap pada pasir, bulan separuh pias dibalik ranting

wajah wanita bunting ngambang pada gelas bir.

lelakinya lamat-lamat hinggap pada asap obat nyamuk yang meruang.

hidup adalah ledakan nafsu yang terpendam,

jauh dalam batas yang bias, antara akukalian.

sebagai wanita yang tak dilambangkan baja,

aku hanya mampu mereguk embun pada batang lidah buaya

karena kering mawar dihalamanku.

Purwokerto, 15 Oktober 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun