angin merayap lindap pada pasir, bulan separuh pias dibalik ranting
wajah wanita bunting ngambang pada gelas bir.
lelakinya lamat-lamat hinggap pada asap obat nyamuk yang meruang.
hidup adalah ledakan nafsu yang terpendam,
jauh dalam batas yang bias, antara akukalian.
sebagai wanita yang tak dilambangkan baja,
aku hanya mampu mereguk embun pada batang lidah buaya
karena kering mawar dihalamanku.
Purwokerto, 15 Oktober 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!