Pada suatu hari di masa pemerintahan khalifah Umar Bin Khatab di kota Madinah. Seorang pemuda sudah bangun pagi-pagi buta untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah di Masjid Nabawi, Sang pemuda terkenal sebagai seorang yang saleh dan hatinya selalu ada di masjid. Setelah membersihkan diri dan mengenakan Pakaiannya, kemudian dia berangkat ke masjid. Dalam perjalanannya ke masjid, di tengah jalanan yang gelap dan hawa yang dingin menusuk tulang, tanpa disadari pemuda tersebut terjatuh ke dalam genangan air kotor dan berlumpur. Dan pakaiannya menjadi kotor.
Karena merasa bajunya basah dan kotor, ia segera bangun dari genangan air tersebut dan membersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pulang. Sesampainya di rumah, dia kembali membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid.
Dalam perjalanannya kembali ke masjid nabawi, karena jalanan begitu gelap, pemuda itu kembali terjatuh untuk kedua kalinya di tempat yang sama. Lalu dia bangun, membersihkan diri, dan pulang kembali. Sesampainya di rumah, sekali lagi, dia mengganti pakaiannya, lalu berangkat kembali ke masjid. Dalam perjalanan kembali ke masjid, dia bertemu seorang kakek tua yang membawa lampu di jalan yang dilaluinya.
Dia bertanya pada si pembawa lampu, dari mana dia. Dijawabnya, "Aku melihatmu terjatuh dua kali dalam perjalananmu ke masjid nabawi. Jadi aku membawakan lampu untuk menerangi jalanmu." Pemuda itu mengucapkan terimakasih banyak pada kakek tua si pembawa lampu. Lalu keduanya berjalan bersama ke masjid. Setibanya di masjid, pemuda itu mengajak kakek tua pembawa lampu untuk sholat subuh berjamaah dengannya. Tapi dia menolaknya. Pemuda saleh itu terus mengajaknya beberapa kali lagi, dan jawabannya tetap sama.
Dia menolaknya. Akhirnya pemuda saleh itupun bertanya mengapa dia tidak mau sholat bersamanya. Kakek Si pembawa lampu menjawab, "Aku adalah Iblis". Pemuda itu terkejut medengar jawabannya. Iblis lalu kemudian melanjutkan bahwa, "Aku melihatmu berangkat menuju ke masjid nabawi dan akulah yang membuatmu terjatuh." Lalu dia melanjutkan, " Ketika kau pulang, membersihkan diri dan berangkat kembali ke masjid, Allah SWT Tuhan Yang Maha Lembut & Maha Pengasih memaafkan dan mengampuni semua dosa-dosamu."
"Lalu aku menjatuhkanmu sekali lagi, tapi kau tidak tinggal di rumahmu, dan tetap berangkat kembali berangkat ke masjid. Karena itu, Tuhan Alam Semesta mengampuni semua dosa keluarga dan orang-orang yang tinggal di rumahmu." "Aku khawatir jika aku menjatuhkanmu lagi, Tuhan Yang Maha Perkasa & Maha Penyayang akan merahmati dan mengampuni dosa-dosa semua anggota masyarakat di desamu. Jadi aku memastikan engkau wahai pemuda saleh sampai ke masjid nabawi tanpa terjatuh. "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H