Mohon tunggu...
Vanda Saputri
Vanda Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasus Berdasarkan Prespektif Liberalisme dan Neo-Liberalisme

23 Oktober 2023   19:43 Diperbarui: 23 Oktober 2023   19:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IA-CEPA Pacu Kerjasama Ekomoni Indonesia dan Australia 

Diliat dari perspektif liberalisme bahwa Negara bersifat rasional, dimana Negara akan memilih keputusan yang menguntungkan yaitu dengan pembentukan kesepakatan IA-CEPA. Hal ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi dasar yang menguntungkan bagi Australia dan Australia juga memiliki potensi menguntungkan bagi Indonesia. Berdasarkan perspektif Neo-liberalisme yang melihat suatu negara bekerjasama dalam bidang ekonomi untuk kesejahteraan ekonomi suatu negara. Dalam hal ini Indonesia dan Australia melakukan investasi melalui perjanjian IA-CEPA dimana investor Indonesia dapat melakukan ekspansi, begitu juga dengan Investor Australia menanamkan modal diperusahaan Indonesia.

Seluruh Utang Dilunasi, IMF Tidak bisa Intervensi Indonesia

IMF lahir dari Neo-liberalisme karena suatu negara tidak mampu secara finansial dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. 

Indonesia telah menyelesaikan untungnya yang menandai era kebijakan ekonomi mandiri dan terlepas dari intervensi IMF. Percepatan pelunasan utang ini didasari  dengan mempertimbangkan seluruh aspek perekonomian. Dari hal ini akan tetap menjaga kerjasama antara aktor organisasi Internasional (IMF). Liberalisme yang mengedepankan kerjasama juga melihat dengan pelunasan utang yang dilakukan Indonesia terhadap IMF, dengan ini Indonesia masih dapat berkolaborasi dan mempererat kerjasama dengan organisasi internasional. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun