Mohon tunggu...
Vanda Nia
Vanda Nia Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Istri, PNS, praktisi pertanian yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Setelah Lama Menjadi Silent Reader di Kompasiana

19 Februari 2013   14:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama pengen ikut meramaikan kompasiana, tetapi entahlah, ga jadi-jadi juga. Kadang ngerasa semangat untuk ikutan nulis saat melihat postingan kompasianer yang bagus-bagus atau melihat keberhasilan seseorang berkat menjadi kompasianer (pernah baca ada yang dapat kerja, beasiswa dll) tapi juga kadang menjadi ciut melihat perang antar pendukung tokoh, partai, opini yang kadang membawa kata-kata sampah.. Hmhm.. Bisa ga tidur kali ya.. Yang paling berat bagi saya, seolah kalau bikin postingan harus nongkrongin untuk balas komentar.. hehe.. bener ga ya. Tapi repotnya, kalau ga punya postingan tapi ikutan komentar, entar dibilang akun abal-abal lagi.. Sutralah, saya hanya pengen ikut meramaikan kompasiana aja.

Dulu waktu kecil pernah pengen jadi penulis, tapi ga tercapai karena emang ga diniatin. Jadi sekarang nulis jadi media silaturohim, sharing, refreshing aja. Tapi ga nolak juga sih kalau nantinya beken jadi penulis :)

Saya kenal kompasiana ga sengaja. Dulu, waktu pilpres persaingan Sby dan Jk, di 2009. Berhubung lingkungan saya fans Sby, agak surprice juga melihat banyak menghujat Sby dan mendukung Jk.
Akhirnya, kompasiana jadi media referensi saya kalau pengen tahu kasus-kasus beken dengan pro kontranya. Kalau ada yang menghujat si A, pasti pendukungnya akan membela. Nah, saya sebagai penonton nih, tinggal menganalisis sendiri, mana kedua belah pihak yang logis kebenarannya. Mo maksa-maksa kita supaya si A bagus padahal jelek, pasti agak sulit, karena akan dicounter lawannya.. Jadi menurut saya, ga perlu sumpah serapah segala bila pendapat kita dikritik orang atau maksain pendapat kita bagus, la wong semua pembaca punya akal kok, mana yang logis.
Kalau media lain, saya anggap ga dua arah. Artinya counter dari lawannya ga ada, sehingga terkadang hanya sekedar berita. So,Kompasiana top deh..

Terkadang, saya sendiri salut dengan kompasianer-kompasianer beken yang bisa runut, mengungkapkan kasus dengan berbagai data, bukti, kayaknya bikinnya berhari-hari ga ya.. Ini biasanya di kanal Politik dan Ekonomi.. Yang serius. Kalau saya sih, karena niatnya nulis buat refreshing, mungkin yang ringan-ringan aja deh..

Ngomong-ngomong soal kanal, kanal favorit saya dulu adalah kesehatan karena saya penyakitan. Hehe. Tapi kalau lagi rame kasus-kasus beken, ya politik jadi kanal favorit. Kalau lagi iseng, antri, dalam perjalanan jauh, saya suka refreshing liat-liat kanal lifestyle, wisata. Nah, kalau semangat cari duit, kanal ekonomi jadi tujuan. Tapi, tentu dong, kalau waktu mepet, lagi meeting, kuliah, suka intip-intip headline.. takut ketinggalan.. hehe

Nah, judul postingan terkadang mengecoh saya. Kebetulan lama-lama saya sedikit hafal postingan siapa yang bener-bener tidak mengecoh. Bahkan,tterkadang, bila saya suka postingan si x, saya suka intip profilenya dan sekalian baca postingan-postingan lainnya.. Biasanya emang bagus-bagus.

Kira-kira itu aja pendapat saya yang sok tahu ini (maaf ye). Mudah-mudahan dengan transformasi saya menjadi kompasianer aktif bermanfaat.
Salam kenal, Vanda

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun