Mohon tunggu...
A Evan
A Evan Mohon Tunggu... Freelancer - engineer

penikmat seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dan Kumulai Kehidupan

25 Desember 2022   12:31 Diperbarui: 25 Desember 2022   12:41 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan kumulai kehidupan

setelah mati beratus - ratus kali

setelah berkali - kali terkubur dalam kesendirian

jiwaku tetap meronta, menggeliat bagai keheningan samudra mendobrak tepian

setelah mati beratus - ratus kali

aku bangkit lagi dan lagi

dengan segenggam pasir keyakinan

aku berdiri menantang zaman yang t'lah membusuk jiwanya

diatas sana matahari, bulan, bintang yang berpendar - pendar mengajarkan akan gairah hidup

seperti aku, memberi percikan api kepada tumpukan kayu mati dingin

seperti  setangkai mawar yang menyembul diantara semak belukar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun