Mohon tunggu...
Vallesya Azzahra
Vallesya Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prod Hubungan Internasional Universitas Nasional

Halo! Perkenalkan saya Vallesya Azzahra, saya merupakan mahasiswa aktif prodi Hubungan Internasional di Universitas Nasional. Selain menyukai berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akademis dan dunia Internasional saya juga suka nyanyi gak jelas plus makan (apa aja yang penting halal dan kekunyah hahahaha)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemutusan Hubungan Dilplomatik antara Korea Utara dan Malaysia

7 Januari 2024   22:10 Diperbarui: 8 Januari 2024   14:47 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diplomasi adalah seni dan praktik menjalankan Hubungan Internasional dengan bernegosiasi, mengadakan aliansi, perjanjian, dan kesepakatan, baik secara bilateral maupun multilateral antara negara atau bahkan organisasi internasional.

Hal ini juga melibatkan keterampilan taktis dan halus dalam berurusan dengan orang lain untuk menghindari atau menyelesaikan konflik. Hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia terputus pada tahun 2017 dan 2018, setelah kematian kakak tiri Presiden Korea Utara yang bernama Kim Jong-nam, di bandara Kuala Lumpur. 

Korea Utara telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia juga sehubungan dengan ekstradisi pengusaha Korea Utara Moon Chol-Myong ke Amerika Serikat atas tuduhan pencucian uang yang disetujui oleh Mahkamah Agung Malaysia. Malaysia mengusir diplomat Korea Utara tersebut dan segera memutuskan hubungan diplomatik negara tersebut sesuai dengan Pasal 9 Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961.

Dalam konteks pemutusan hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia, diplomasi menjadi sangat penting mengingat keputusan tersebut didasarkan pada hukum internasional dan nasional, serta peristiwa-peristiwa spesifik yang telah terjadi
yang telah terjadi di antara kedua negara.

Apa yang terjadi antara Malaysia dan Korea Utara bisa dibilang terhadap konflik diplomasi, konflik diplomasi sendiri merujuk kepada situasi di mana terdapat kekhawatiran serius dalam hubungan antar negara atau organisasi internasional dan sejumlah kepentingan tertentu yang berada dalam bahaya. Konflik ini melibatkan berbagai aspek seperti politik, ekonomi, dan keamanan. Sedangkan, diplomasi sendiri merupakan alat terpenting dalam menangani hubungan internasional, diplomasi sendiri digunakan guna menyelesaikan perselisihan tersebut dengan melakukan negosiasi, mencapai dan memusatkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bersengketa. 

Dalam perjanalannya, hubungan diplomatik tak selamanya berjalan dengan baik, bahkan ada yang berjalan ke arah yang lebih baik dan ada juga ke arah yang sebaliknya. Contohnya seperi Korea Utara yang memilih untuk memutus hubungan diplomatiknya dengan Malaysia setelah terbunuhnya Kim Jong Nam, adik tiri dari pemimpin atau presiden Korea Utara yaitu, Kim Jong Un.

Dampak memburuknya hubungan diplomatik suatu negara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kebijakan yang bertentangan dengan posisi negara lain, aktivitas personel diplomatik yang tidak tepat, dan campur tangan terhadap hukum internasional.  

Hubungan antar negara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kepentingan nasional, kondisi ekonomi, konflik internasional, penegakan hukum internasional, dan hubungan regional. Sebagai contoh, hubungan AS-Korea dimulai pada tahun 1973 dan telah berkembang dari waktu ke waktu. Malaysia dan Korea telah mempertahankan hubungan diplomatik sejak saat itu, dengan KTT AS-Korea di Pyongyang pada tahun 2004 dan KTT Malaysia di Muntung-dong pada tahun 2006. 

Namun, hubungan antar negara juga telah berkembang dari waktu ke waktu, dengan beberapa negara mengakui kedaulatan satu sama lain dan yang lainnya mengakui kedaulatan satu sama lain. Hal ini telah menyebabkan hubungan yang kompleks dan dinamis antar negara, yang membutuhkan upaya berkelanjutan untuk memperkuat dan mempererat hubungan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun