Seperti yang kita semua tahu bahwa Krisis Kesehatan yang telah terjadi di Afrika kian hari menjadi semakin parah dan serius, masalah lain seperti krisis pangan dan konflik pun menjadi salah satu faktor penyebab terhadap krisis kesehatan di negara tersebut. Â Krisis Kesehatan di Afrika mencakup berbagai tantangan dan masalah kesehatan yang mempengaruhi negara-negara di benua tersebut. Beberapa penyakit yang menyebabkan Krisis Kesehatan di Afrika adalah penyakit-penyakit menular seperti, malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, dan infeksi pernapasan. Yang mana hal tersebut menjadi penyebab utama kematian di banyak negara bagian benua Afrika. Kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, insfrastruktur yang terbatas, dan keadaan lingkungan yang pula mendukung penyebaran penyakit menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka infeksi dan kematian akibat penyakit menular.Â
Tak hanya itu, beberapa wilayah di Afrika juga mengalami krisis gizi yang berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat disana, terutama di kalangan anak-anak. Faktor-faktor seperti kelaparan, kemiskinan yang menyebabkan kurangnya akses mereka untuk mendapatkan makanan yang bergizi menyebabkan banyak anak-anak yang harus menderita malnutrisi dan kekurangan gizi. Keadaan alam dan perubahan iklim cuaca yang cukup esktrem di Afrika yang mana dapat menyebabkan banjir dan kekeringan juga menjadi salah satu faktor penyebab yang berdampak terhadap Krisis Kesehatan masyarakat disana. Perubahan pola cuaca yang terjadi juga dapat mempengaruhi distribusi penyakit menular dan mempercepat penyebarannya.Â
Di banyak daerah di Afrika, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas masih menjadi masalah. Kurangnya fasilitas kesehatan, kurangnya tenaga medis, dan infrastruktur yang terbatas membuat masyarakat sulit mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan. Konflik bersenjata, bencana alam, dan krisis pengungsi di beberapa wilayah Afrika menyebabkan krisis kesehatan darurat. Pengungsi dan populasi yang terdampak konflik seringkali menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan dan menghadapi resiko penyebaran penyakit. Selain beberapa penyakit menular, kesehatan reproduksi masih menjadi isu kesehatan yang serius di Afrika. Akses terbatas terhadap layanan kesehatan reproduksi dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan reproduksi menyebabkan resiko tinggi bagi perempuan dan bayi yang baru lahir.Â
Dilansir dari laman "VOA : Krisis Kesehatan di Republik Afrika Tengah Makin Parah"Â bahwa Afrika tak hanya mengalami krisis kekurangan gizi yang cukup parah, namun juga tingkat kematian anak-anak yang tiga kali lebih tinggi dari tingkat darurat. Hal tersebut tentu tidak membuat pemerintah Afrika tinggal diam dan membiarkan warganya sengsara dalam menghadapi Krisis tersebut, pemerintah Afrika meminta dan mengajak beberapa organisasi Internasional untuk melakukan kerjasama guna menangani krisis kesehatan yang tengah terjadi. Salah satu organisasi internasional tersebut adalah WHO.Â
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memainkan peran penting dalam menangani berbagai Krisis Kesehatan di berbagai negara di benua Afrika. WHO telah berperan dalam merespons wabah penyakit menular seperti Ebola, MERS (Middle East Raspiratory Syndrom), dan wabah demam kuning di beberapa negara di Afrika. Mereka membantu dalam pemantauan, identifikasi, dan penanggulangan wabah, termasuk memberikan dukungan teknis, alat diagnostik, dan pelatihan kepada petugas medis. Tak hanya itu, WHO juga telah mendukung program imunisasi di berbagai negara di Afrika untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti polio, campak, dan malaria. Mereka bekerja sama dengan pemerintah dan mitra kesehatan lainnya untuk meningkatkan akses dan cakupan imunisasi untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dan minim fasilitas kesehatan.Â
WHO juga telah merespons Krisis Kesehatan darurat seperti bencana alam, konflik bersenjata, dan krisis pengungsi di berbagai wilayah di Afrika. Mereka memberikan bantuan medis, logistik, dan dukungan teknis untuk membantu negara-negara mengatasi dampak kesehatan dari situasi-situasi tersebut. WHO bekerja sama dengan negara-negara di Afrika untuk membantu meningkatkan kapasitas sistem kesehatan mereka. Mereka memberikan dukungan dalam bidang pelatihan tenaga medis, perencanaan kesehatan, pengawasan epidemiologi, dan manajemen kesehatan untuk meningkatkan respons terhadap krisis kesehatan yang semakin mengkhawatirkan. Â WHO juga berperan sebagai advokat kesehatan global untuk menyoroti isu-isu kesehatan yang mempengaruhi negara-negara di Afrika. Mereka berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian internasional terhadap masalah kesehatan di wilayah tersebut dan mendorong dukungan dan bantuan dari komunitas internasional. Â
Tak hanya itu saja, WHO juga melakukan kerjasama dengan organisasi kesehatan regional Afrika seperti African Union dan African Centres for Disease Control and Prevention (Africa CDC) untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam menangani krisis kesehatan di benua Afrika. Kerjasama antara WHO dan pemerintah Afrika sangat penting untuk menghadapi tantangan krisis kesehatan di benua ini.Â
Pengelolaan Krisis Kesehatan di Afrika melibatkan peran berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan internasional seperti WHO, organisasi non-pemerintah, dan mitra kesehatan lainnya. Upaya perbaikan sistem kesehatan, peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan, dan program pencegahan dan pengobatan penyakit menjadi bagian penting dalam menangani Krisis Kesehatan di benua Afrika. Selain itu, kolaborasi internasional dan dukungan dari komunitas global juga diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang kompleks ini.Â
"Artikel ini sebagai salah satu syarat Tugas II Mata Kuliah Organisasi Internasional dengan Dosen Pengampu: Fadlan Muzakki, S.IP., M.Phil., LLM."