Review Film : Divergent (2014)

"Divergent" merupakan film adaptasi dari novel fiksi ilmiah berjudul sama yang ditulis oleh Veronica Roth. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2011 dan kemudian diadaptasi menjadi film Divergent yang disutradarai oleh Neil Burger. Film ini menunjukkan dunia masa depan yang telah membagi masyarakatnya menjadi beberapa faksi/kelompok: Abnegation (The Selfless), Candor (The Honest), Amity (The Peaceful), Erudite (The Intelligent), Dauntless (The Brave). Perpecahan seperti inilah yang membuat dunia film Divergent begitu cacat. 

Film ini bercerita tentang Beatrice Prior (Shailene Woodley), seorang gadis dari keluarga Abnegation. Dia dan kakak laki-lakinya, Caleb Prior (Ansel Elgort) menjalani tes yang diwajibkan bagi setiap anak di atas 16 tahun. Tes ini akan menentukan faksi setiap orang dan setiap orang berhak menanyakan faksi berdasarkan hasil tesnya dan memilih faksi yang diinginkannya. Namun saat tes berlangsung, penguji Tori (Maggie Q) memulangkan Beatrice, karena hasil tes menunjukkan bahwa Beatrice merupakan seorang Divergent, yang artinya dia bukan bagian dari faksi manapun dan dianggap berbahaya karena Divergent tidak bisa dikendalikan. Tori meminta Beatrice untuk berhati-hati dan memberi tahu semua orang bahwa dia dipulangkan karena dia sakit.

Di hari yang penentuan, Caleb, saudara laki-laki Beatrice, memilih bergabung dengan kelompok Erudite yang dikenal egois dan merasa paling benar. Melihat perbuatan kakaknya, Beatrice memberanikan diri untuk keluar dari faksinya, Abnegation dan memilih bergabung dengan faksi Dauntless yang terkenal berani dan liar, berbeda sekali dengan grup Beatrice sebelumnya yang selama ini dikenal baik hati dan selalu baik selalu mengedepankan kesederhanaan. Di Dauntless, Beatrice mengganti namanya menjadi Tris dan bertemu Four (Theo James) yang ternyata juga seorang Divergent. 

Karena tubuhnya yang lemah dan tidak terlatih, Tris mengalami kesulitan besar dalam menyesuaikan diri dengan latihan keras Dauntless. Namun, dengan tekadnya, Tris lulus ujian fisik Dauntless. Tak hanya tes fisik, Tris harus lolos tes simulasi yang mirip dengan tes pertama yang ia lakukan saat pertama kali menentukan faksi. Selama tes inilah Four menyadari bahwa Tris juga merupakan seorang Divergent. Four akhirnya membantu Tris untuk berpikir seperti Dauntless dan membantunya lulus ujian tanpa membuat orang lain curiga.

Setelah resmi menjadi anggota Dauntles, Tris berpikir semua masalahnya sebagai Divergent sudah selesai, tapi dia tiba-tiba terkejut dengan rencana Erudite untuk mengendalikan pikiran tim Dauntless dengan suntikan serum. Ia dan Four berpura-pura terkena pengaruh serum tersebut demi keselamatan mereka sendiri. Mereka berdua menyusun rencana agar mereka dapat menghentikan misi Erudite tanpa kehilangan satu sama lain.

Kelebihan dari film ini adalah film ini menampilkan aktor-aktor seperti Shailene Woodley, Theo James, Ashley Judd, Ansel Elgort, Maggie Q, Jai Courtney, dan Kate Winslet yang memerankan perannya masing-masing dengan sangat baik. "Divergent" menjadi film yang sangat menarik bagi penggemar genre fiksi ilmiah dan distopia. Konsep film yang unik ini juga yang menarik perhatian banyak orang sehingga film ini bisa sukses dan digemari oleh banyak orang.

Masalahnya, tidak sedikit juga orang-orang yang protes dengan kurangnya representasi cerita di novel yang di film Divergent ini. Banyak detail yang kurang ditampilkan dan bahkan banyak yang mengatakan bahwa mereka kecewa dengan film ini. Visual di dalam film ini juga kurang ‘mulus’ sehingga banyak menimbulkan kekecewaan.

Namun, menurut saya sendiri, film ini sudah cukup memberi saya kepuasan. Jalan cerita yang mudah dipahami, visual yang cukup baik, juga aktor-aktor yang terbaik di bidangnya. Jika menonton filmnya saja tanpa membaca novelnya, sepertinya film ini sudah cukup memuaskan! Jadi, semua ini tergantung pendapat masing-masing pribadi saja.

Sekian review saya mengenai film Divergent ini, pals! See you next time.