i.DESKRIPSI.
Kita tahu kebakaran adalah bencana yang menyedihkan. Kerugian bukan hanya terhitung secara materi, tapi juga psikologis bagi korbannya, belum lagi bila ada saudara yang meninggal. Sayangnya, bencana ini sulit diprediksi karena tejadi diluar ekspektasi korbannya. Lebih disayangkan lagi, pemadam kebakaran hanya mendapat informasi kebakaran hanya dari telepon-telepon masyarakat. Hal tersebut membutuhkan waktu sedangkan api terus berkobar.
Dampak dari pelaporan secara personal ini tidak diketahui pihak-pihak lain yang perlu tahu, contohnya:
1)Sanak saudara korban yang perlu tahu kondisi saudara yang menjadi korban tersebut,
2)Pelaku usaha jika kebakaran terjadi di gedung-gedung perukoan, mall, atau tempat usaha lainnya,
3)Pengendara yang bisa menjauhi kebakaran sehingga tidak macet dan mengganggu lalu lintas mobil pemadam.
Solusi yang ditawarkan penulis adalah memakai jejaring sosial untuk melaporkan kebakaran di suatu tempat.Hal ini diinsiprasi tren TMC yang berhasil memberikan informasi lalu lintas secara real time kepada masyarakat dari pagi, siang, dan malam. Saya pikir akun twitter yang mirip TMC untuk memberitahukan bencana kebakaran akan sangat membantu masyarakat dan pemadam kebakaran.
ii.IDENTITAS EMAIL & TWITTER
Berikut informasi alat untuk menyebarluaskan berita kebakaran:
1.NamaAkun Twitternya: PIKM_jakarta (Pusat Informasi Kebakaran Masyarakat Jakarta)
2.ID yahoo! & email:pusatkebakaran@yahoo.com
3.Tanggal lahir10 mei 1991
1.Pertanyaan keamanan: apakah nama jalan tempat anda tinggal semasa kecil?
·Jawaban saya: mutiara
2.Pertanyaan keamanan: apa kepanjangan PIK?
·Jawaban saya: pusat informasi kebakaran
P.S: informasi ini akan hanya akan diketahui oleh agen-agen regional saja.
iii.TEKNIS
Dalam teknisnya, kita perlu memakai taktik-taktik untuk bisa mendapat sistem informasi yang jelas dan baik.
1.Mensosialisasikan akun twitter ke masyarakat.
2.Menempatkan agen-agen regional untuk bertanggung jawab untuk regional tertentu.
3.Bekerjasama dengan pihak pemadam kebakaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H