Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjuangan untuk Engeline, “Belum Selesai, Belum Apa-apa”

30 Juli 2015   04:17 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:59 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jikalau saja Engeline masih ada, ia tentu saja tidak setenar sekarang ini, menjadi topik hangat dimana-mana. Margriet pun tidak sepopuler sekarang ini, menjadi pembicaraan dimana-mana.

Semua orang membicarakan, dari warung kopi hingga meja Jokowi, dari anak-anak hingga orang-orang dewasa, dari kaum pinggiran hingga orang-orang gedongan.

Saat jasadnya ditemukan telah membusuk, terkubur bersama boneka dekat kandang ayam; nama, foto dan berita tentangnya langsung menghiasi sosial media, online media, televisi hingga surat kabar lokal dan nasional berminggu-minggu.

Kisahnya mungkin saja akan menginspirasi para sineas untuk menjadikannya film; mirip kisah Ary Hanggara tempo dulu. Lalu surut, menyurut dan mungkin saja nanti, hanya tertinggal menjadi abu sejarah. 

Jikalau saja Engeline masih ada, ia mungkin saja masih seperti cerita ibu guru sekolahnya, “ berjalan kaki ke sekolah dua kilometer jauhnya, dari rumah tante telly, ibu angkatnya itu. Setiap pagi atau juga usai sekolah, tugasnya terus berulang, memberi makan ayam ratusan ekor. Seperti dikisahkan mantan pengasuhnya, " ditampar, dipukulin, di bully, diumpat-umpat sebagai anak yang tak tahu berterima kasih"

Jikalau saja Engeline masih ada, tubuhnya mungkin masih sedekil cerita, bau kotoran ayam menyatu dengan aroma tubuh ringkihnya, rambutnya tak seperti foto-foto indah yang ditampilkan di fanpage facebook pencarian anak hilang itu.

Jikalau saja Engeline masih ada, mungkin saja dia masih saja terus menyendiri, menjadi gadis yang tumbuh dalam kesendirian, tidak punya banyak karib, apalagi merasakan kasih sayang utuh seperti anak-anak beruntung se usianya.

Entahlah, saya dan anda tidak persis tahu, hanya yakin seyakin yakinnya, jika Jiwa Engeline kini telah tenang, ia sudah menjadi malaikat kecil yang cantik di alam sana.

Namun, kita mestinya juga tahu, jika anak-anak yang bernasib malang sepertidirinya semasa hidup, jumlahnya tidak satu, dua atau tiga, banyaknya melampaui bintang-bintang di angkasa atau butiran pasir sepanjang pantai.

Untuk menjadi seterkenal ini, apakah Engeline harus tiada? Untuk menjadi sepopuler ini, apakah Margriet harus menjadi tersangka dulu?

Inilah dunia kita, dunia yang penuh roman, monumen dan kisah-kisah penuh ironi. Kita harus terus diingatkan lewat tanda, peristiwa hingga kematian anak-anak tanpa dosa sepertinya. Ingatan itu, apakah akan lama bertahan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun