Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepakbola Flobamora Itu Mesiu Kebersamaan Kita

28 Oktober 2015   19:30 Diperbarui: 28 Oktober 2015   20:37 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara statemen yang terpantau dari akun Facebook Flobamora Dewata, juga menghadirkan antusiame yang khas dari salah seorang punggawa Manggarai Tengah. Stefanus Stefen salah seorang Official Manggarai Tengah memberikan catatan kecil. Ia mengungkapkan jika 4 tim yang lolos babak semifinal tentu telah menyiapkan timnya masing-masing yakni Manggarai Tengah, Paperti Kota Kupang, Ende dan Ngada. Hanya 2 tim terbaik yang akan bertemu di final tanggal 8 November 2015 mendatang.

Stefanus Stefen sekilas menyampaikan ekspetasi timnya, “ Saat Flobamora Cup6 2012, Manggarai Tengah begitu gagahnya melangkah ke babak final tanpa pernah kalah, hanya satu kali seri melawan Manggarai Timur di babak knockout, dan dimenangi Manggarai Tengah. Lewat drama adu pinalti akhirnya harus puas sebagai runner up dan Ombay Alor yang membawa pulang piala Flobamora untuk ketiga kalinya. Hal ini menggagalkan keinginan Manggarai Tengah untuk mengawinkan Piala Kelimutu yang diraih sebelumnya dengan Piala Flobamora.

Ditambahkan, kini Manggarai Tengah hadir kembali di Flobamora Cup 2015 ini dengan semangat dan motivasi yang sama. Mungkin ada tim yang masih, “malu-malu tapi mau” untuk menentukan target, tetapi 4 tim yang masuk semifinal ini punya kans yang sama dan yang terbaiklah yang akan membawa pulang piala Flobamora7 2015.

Stefen berharap agar pertandingan semifinal nanti benar-benar menjadi ajang untuk menunjukan bakat dan skill pemain, dengan mempertontonkan permainan yang enak dilihat, bukan jadi ajang memperlihatkan ambisi dengan melupakan azas kekeluargaan dan sportifitas dalam wadah keluarga besar Flobamora Bali.

Kembali menyitir ungkapan Sindhunata di awal tulisan ini, “… jika sebuah negara berada dalam krisis, orang boleh bertanya, manakah yang harus didahulukan, politik atau realitas. Kaum idealis akan menjawab: politik. Sebaliknya kaum pragmatis bersikukuh: realitas ”. Maka kita tentu tidak akan memberikan pilihan pada salah satu kemungkinan jawaban. Bagi kita, apapun itu politik maupun realitas, nyatanya ajang Flobamora Cup7 2015 memiliki tujuan yang jauh melampaui dua spektrum itu.

Bagi kita sepakbola menjadi sarana kebudayaan paling manjur untuk menghadirkan kebersamaan sekaligus menegaskan positioning kita. Kiranya, semi final dan final nanti berhasil menaikan derajat kebersamaan kita, ditengah krisis politik, serta realitas saling meniadakan antar sesama. Sepakbola Flobamora Cup7 2015, harus dipastikan mampu menjadi hajatan yang menginspirasi dan bermakna bagi siapapun itu. Congrats Flobamora Bali. Selamat bersiap ! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun