Mohon tunggu...
Valerian Itu Faris
Valerian Itu Faris Mohon Tunggu... Advokat & Konsultan Hukum -

Jangan Tunda. Lakukan Sekarang !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gugat Bangkrutnya Nasionalisme Era Sosmed, KNPI Gelar Dialog 15 Agustus

14 Agustus 2015   02:32 Diperbarui: 14 Agustus 2015   02:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperingati 70 tahun Kemerdekaan RI, pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DPD Provinsi Bali akan menggelar acara dialog kebangsaan. Hajatan untuk umum ini akan dilangsungkan di Gedung Pemuda, jalan Trengguli I no.19 Tembau Denpasar, Sabtu, 15 Agustus 2015, pukul 17.00 Wita.

Menurut Ketua Umum DPD KNPI Bali, Nyoman Gede Antaguna, dialog akan mengupas arus gejala memudarnya rasa kebangsaan kaum muda di era sosial media (sosmed) menjelang peringatan ulang tahun RI ke 70.

Mangde sapaannya mengungkapkan, jika saat ini virus apatisme dalam ruang hidup bernegara sangat terasa. Orang sepertinya mulai pasrah dan putus asa, menyaksikan kejahatan para elit yang tak ada akhirnya itu.

Ketika disinggung perihal narasi dialog yang bernuansa agitatif, ia menegaskan, jika itu mesti dimaknai sebagai keprihatinan kritis kaum muda. “ Negeri ini kaya sumber alam dan manusianya, tapi tidak singkron dengan fakta. Masih terlampau banyak warga negara yang miskin dan bodoh. Bukankah dalam usia yang ke 70 ini, Indonesia seharusnya sudah benar-benar Merdeka ? ”

Ketua Panitia, Muammar Kadafi, mengatakan panitia akan menghadirkan salah satu mitra dialog yakni Adian Napitupulu, mantan aktivis 1998 yang saat ini menjadi anggota DPR RI.

“ Bung Adian salah satu dari sedikit wakil kaum muda, serta bekas aktivis mahasiswa 1998 yang duduk di DPR RI. Menghadirkannya dalam dialog yang temanya akrab dengan kaum muda ini, memang relevan ”

Menurutnya, tema dialog sebetulnya berangkat dari amatan, dimana Negara lebih terlihat seperti perserikatan para mafia. Aparatus negara memang hadir tapi lebih hanya untuk mengawal kepentingan jaringan kapitalis asing, manipulator pajak dan para penjahat berdasi. Selain itu sosmed justru tidak singkron dengan semangat kebangsaan. Padahal jika didayagunakan secara baik akan mengeratkan jaringan kebangsaan.

“ Panitia mengundang masyarakat terutama kaum muda untuk berpartisipasi dalam dialog kali ini. Mungkin topiknya membosankan, tapi kita tidak boleh lelah, tidak boleh kalah, untuk terus menggelorakan semangat kebangsaan Pungkas Kadafi, yang juga salah satu Wakil Ketua DPD KNPI Bali (*)

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun