Public Relations (PR) merupakan kata atau profesi yang sudah tidak lagi asing dikalangan masyarakat, dapat disebut sebagai 'Sang Mediator' antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan publiknya. Profesi ini tentunya memiliki peran yang sangat penting bagi suatu perusahaan ataupun organisasi, dimana seorang PR berfungsi untuk membangun dan menjaga reputasi atau image baik sebuah perusahaan. Tentunya kemampuan yang dimiliki oleh seorang PR haruslah beragam, dimulai dari kemampuan untuk menciptakan strategi, memahami dunia digital, problem solving, hingga creative thinking. Pada tulisan kali ini, saya akan membagikan betapa pentingnya peran dan kemampuan pemahaman mengenai dunia digital seorang PR, serta keterkaitannya dengan praktik kerja seorang Public Relations yang sudah saya pelajari selama 4 semester dari Ibu Marshelia Gloria Narida, S.S., M.A selaku dosen Ilmu Komunikasi, jurusan Public Relations, Universitas Kristen Indonesia.
Tercatat oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bahwa jumlah pengguna internet Indonesia pada tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa, yang berarti sebesar 79,5% masyarakat Indonesia menggunakan internet. Hal ini menunjukkan bahwa media-media yang ada saat ini didominasi oleh media digital/online. Di era digital ini segala sesuatunya sudah semakin canggih, dimana teknologi yang ada ini berhasil mengembangkan percepatan penyebaran informasi secara meluas, sehingga hal ini juga mengubah pola komunikasi masyarakat zaman sekarang. Seorang Public Relations memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan karena seorang PR ibarat sebagai juru kunci dalam menjaga reputasi perusahaan. Sehingga penting bagi seorang PR untuk memiliki kemampuan yang adaptif terhadap perkembangan ini, dengan memahami dunia digital dikarenakan zaman tentunya akan terus berkembang dan teknologi akan semakin maju. Apabila pada zaman dulu, seorang PR hanya mampu melakukan komunikasi lewat media massa dan akses untuk memahami external stakeholders lebih minim, sekarang di era digital ini PR dapat lebih mudah dalam menjangkau dan memahami external stakeholders secara langsung melalui media internet. Pemberitahuan informasi antara internal stakeholders dengan external stakeholders juga menjadi lebih cepat dan mudah tanpa harus menunggu pihak ketiga (media massa). Namun, tentu media massa juga masih memiliki peran penting dalam penyampaian informasi ataupun klarifikasi sebuah perusahaan secara resmi.Â
Akibat dari perkembangan teknologi ini, tentunya ada dampak negatif dan positif. Pembahasan awal ini akan membahas dampak negatif dari perkembangan dunia digital ini, dan bagaimana cara penanganan yang harus dilakukan oleh seorang PR akan hal tersebut. Penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, sehingga hal tersebut dapat memicu adanya dampak negatif seperti mudahnya penyebaran berita buruk hingga hoax. Apabila terjadi adanya kasus penyebaran berita/informasi buruk mengenai sebuah perusahaan, disinilah kemampuan problem solving sebagai seorang PR diperlukan untuk menangani hal tersebut dengan mengecek kebenaran akan informasi atau berita tersebut terlebih dahulu. Kemudian mengucapakan permohonan maaf dan memberikan adanya klarifikasi yang dapat dilakukan di media sosial perusahaan dan juga melalui media massa. Seperti contoh kasus Dough Lab yang viral, dimana mereka secara cepat menangani kasus tersebut dengan memberikan klarifikasi dan pernyataan resmi, kemudian segera menutup toko selama 3 hari, dan mengganti semua peralatan masak, bahan adonan, hingga etalase toko. Hal tersebut merupakan contoh yang baik bagi seorang PR untuk menangani kasus atau krisis yang terjadi melalui media digital, hingga masyarakat juga memberikan respons yang positif karena cara mereka dalam meng-handle permasalahan tersebut.Â
Dampak positif dari perkembangan teknologi ini juga dapat dimanfaatkan oleh PR, dimana dengan mengelola akun media sosial perusahaan dapat menciptakan dan mengembangkan citra positif perusahaan. Hal itu dapat dilakukan dengan mengenali stakeholdersnya, dapat dilakukan dengan cara membuat survei, ataupun menganalisa reaksi dari external stakeholdersnya melalui kolom komentar, dan melakukan komunikasi interaktif terhadap publiknya. Kemudian hal yang dapat dilakukan adalah dengan membuat konten, disinilah kemampuan creative thinking seorang PR dibutuhkan. Konten yang diciptakan haruslah menarik, untuk mengetahui konten seperti apa yang perlu dibuat dapat dari analisa yang sudah dilakukan sebelumnya, dapat juga dengan melakukan analisa dari konten-konten yang sedang viral. Konten tersebut perlu pula untuk mengandung unsur brand image ataupun brand awareness di dalamnya. Konten yang bisa diberikan juga dapat berupa konten-konten yang menghibur, mengedukasi, promosi, hingga insipirasional.Â
Sehingga peran penting seorang PR dalam memahami dunia digital adalah:
1. Dapat menggiring opini  bagi perusahaan
Kecepatan informasi yang tersebar sangat berguna sekali, apabila seorang PR mampu melakukan pendekatan yang relevan, membuat konten-konten yang positif dan memberikan reaksi yang tepat apabila terjadi isu ataupun krisis. Hal ini dapat secara cepat menaikkan image baik perusahaan. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka image perusahaan juga dapat secara cepat menurun.Â
2. Dapat memahami publiknya lebih mudah
Apabila seorang PR dapat mengetahui dan memahami apa yang diinginkan publiknya dari analisis yang sudah dilakukan, penjagaan konsumen atau external stakeholdersnya juga menjadi lebih mudah, hingga mampu untuk meningkatkan konsumen yang ada.
3. Menjaga Reputasi melalui media sosial