Mohon tunggu...
valent tyaniko
valent tyaniko Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Jauh dari kata sempurna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Akur dengan Keluarga? Coba Pecahkan Masalahnya dengan Tips Ini

11 Desember 2020   13:05 Diperbarui: 11 Desember 2020   13:19 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
proaktif-online.blogspot.com

"Harta yang paling berharga, adalah keluarga" apakah teman-teman tidak asing dengan kata-kata tersebut? Yap kata-kata tersebut merupakan penggalan dari sebuah lirik lagu yang berjudul "Harta Berharga". Saya merasa setuju dengan kata-kata diatas tadi, karena sejauh kita akan melangkah menjalani hidup, kepada keluarga lah kita akan kembali kelak. 

Tentunya setiap masing-masing dari kita memiliki keluarga, baik dalam keluarga yang tidak harmonis atau bahkan harmonis sekalipun, tetap saja pasti ditemukan adanya konflik didalam keluarga. Menurut Stella Ting-Toomey (2003) konflik adalah ketidaksesuaian yang dirasakan dan/atau aktual dari nilai, harapan, proses, atau hasil antara dua atau lebih pihak dari budaya yang berbeda atas masalah substantif dan/atau relasional (Baldwin et al., 2014, p. 281). Disaat inilah kita diuji, jika kita salah dalam mengelola konflik dalam keluarga tentunya situasi akan semakin buruk, namun jika kita dapat mengelola konflik keluarga dengan baik maka bukan tidak mungkin dari konflik ini akan makin mempererat hubungan antar anggota keluarga. Berikut merupakan tips yang dapat digunakan pada saat kita mengalami konflik dalam keluarga.

  • Identifikasi masalah dengan baik

Pada saat kita mengalami konflik dalam keluarga, ada baiknya kita mengidentifikasi terlebih dahulu akar dari permasalahan konflik yang ada. Dengan mengetahui akar permasalahan, maka kita dapat tahu sumber yang menyebabkan konflik tersebut muncul. Selain itu tetap jaga bahasan permasalahan pada inti permasalahan bukan pada orangnya.

  • Diskusikan masalah dengan semua pihak

Dalam menghadapi konflik keluarga, ada baiknya seluruh anggota keluarga diajak berdiskusi mengenai masalah tersebut. Dengarkan permasalahan dan solusi dari masing-masing sudut pandang anggota keluarga, cara ini tentunya dirasa adil karena setiap anggota keluarga dilibatkan dan didengarkan.

  • Tunggu saat yang tepat

Pada saat membahas konflik keluarga tentunya dibutuhkan waktu yang tepat, jangan terburu-buru, jangan juga pada saat emosi. Karena dengan terburu-buru umumnya solusi yang ditemukan tidak tuntas dan akan timbul permasalahan baru lagi. Lalu, jika situasi memanas ada baiknya untuk mengambil waktu calm down sejenak, karena setiap keputusan yang dihasilkan pada saat emosi tidak akan meyelesaikan sebuah masalah.

  • Sepakati solusi permasalahan bersama

Ketika kita sudah menemukan solusi untuk permasalahan tersebut, ada baiknya kita meminta persetujuan dari setiap anggota keluarga yang ikut diajak diskusi supaya setiap anggota keluarga mengetahui bahwa permasalahan tersebut sudah selesai dan sepakat dengan solusi yang ada.

Berikut tadi merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mngelola konflik didalam sebuah keluarga. Besar harapan, tips ini dapat berjalan dengan efektif sehingga dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga setelah adanya konflik keluarga.

#kabuajy13

Daftar Pustaka

Baldwin, John R., et al. (2014). Intercultural Communication for Everyday Life. UK: John Wiley & Sons Ltd.

Sumber Gambar : proaktif-online.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun