Mohon tunggu...
Valent Mustamin
Valent Mustamin Mohon Tunggu... -

husband. father of three daughters | follow me on twitter @valentmustamin | all postss are my own personal opinions & do not necessarily represent the views & opinions of my employer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Go to Hell with (aturan) Dikdas!

21 Mei 2011   05:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak gue ditolak masuk SD, karena dianggap ga cukup umur. Kurang tiga bulan dr yg disyaratkan. Dari tes masuk, secara akademik dia lolos. Tapi sayang, hanya karena alasan umur, akhirnya harus tersingkir.

Kecewa? Banget!

Gue sering denger kebijakan pembatasan umur ini. Tapi ga pernah ngeh, sampai gue ngalamin sendiri. Dan masih ga ngerti ini kebijakan pemerintah, kementerian, ki hajar dewantoro, atau whatever. Yang jelas tetap aja ga masuk akal di gue.

Salah kalo anak gue jauh lebih cerdas, lebih siap dr anak2 seusianya? Salah gue? Salah temen2 gue?


Pagi ini, gue sedih ngeliat dia lagi baca jadual pelajaran TK-nya. “besok ini, besok itu … seneng deh”. Gimana setahun ke depan? Tanpa sekolah reguler? Gue ambil 1001 kursus buat dia pun, secara psikis, ga akan bs mengganti!

Semakin tua, semakin bagus anak masuk SD. Ga tau siapa yang bilang. Tapi gue bilang, FUCK! SOK TAHU! Usia bukan jaminan menilai kecerdasan anak. Dan bukan berarti juga, kalo usia segitu muda belum matang secara emosional. Gue masih sangat percaya, kesiapan umur mental (kemampuan mental dan intelektual) lebih bisa jauh menentukan. Dan bukan umur kalendernya.

Go to Hell with aturan Dikdas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun