Mohon tunggu...
Humaniora

Rayon Wulanggitang dan Tantangan Kurikulum

20 Januari 2019   13:18 Diperbarui: 20 Januari 2019   14:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.Secara umum masyarakat telah mengetahui istilah baru kurikulum nasional yang saat ini berlaku dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia meskipun dengan bertahap, yaitu kurikulum 2013. Sejak diperkenalkan dan dilakukan uji publik konseptual kurikulum baru pada tahun 2012--2013 dan upaya-upaya penyiapan konsep strategis dan komprehensif telah tersusun.

Realita berkolaborasi dengan retorika akan berakhir pada moment yang menentu, tutur katapun menjadi bahasa yang akurat untuk menghasilkan karya. Bahasa membawa kita menuju kemajuan yang patut diangkat jempol. Kemajuan yang mandiri berasal dari pribadi yang mau berusaha untuk membuat sesuatu agar dapat berkompetensi di abad ke 21. Untuk bisa menjakau abad tersebut maka guru dituntut untuk berperan aktif dan berkreasi dalam menghadapi tantangan kurikulum.

Berbagai tantangan kurikulum dan solusi diantaranya :
1. Tantangan Politici.
Ada anggapan yang sering kita dengar "ganti pemimpin biasanya ganti kurikulum" terasa nyentil kalimat itu. Padahal tidak sekedar cari sensasi namun memang perlu untuk berubah dan belum tentu ganti kurikulum akan ganti semua rangkaian kurikulum tersebut, bisa jadi hanya untuk penyermpurna.

2. Tantangan Inovasi.
Beberapa perubahan antara Kurikulum 2013 dari KTSP berpusat pada guru dan siswa. Menggali potensi dan kreatifitas siswa, dengan mengubah metode ceramah menjadi metode yang lebih kreatif, pada intinya adalah cara berfikir inovatif atau merubah mineside kita.

3. Tantangan fasilitasi.
Selama ini pandangan secara umum KBM itu di dalam kelas, padahal banyak sumber belajar sangat bermanfaat yang ada di sekitar kita, hanya perlu belajar bagaimana memanfaatkannya.

4. Tantangan sarana dan prasarana khususnya penilaian.
Ketika pembelajaran konvensional menilai cukup teori dan praktik, namun sekarang ditambah penilaian sikap yang memerlukan perincian atau format yang beraneka seakan menjadi momok atau sesuatu yang menakutkan. Namun sebenarnya apabila itu sudah dijalani dan kita dapat mengikuti perkembangan teknologi akan dapat dikerjakan dengan praktis melalui aplikasi.

5. Tantangan Kepemimpinan. Pendidikan karakter merupakan salah satu penekanan dari Kurikulum 2013. Keberhasilan penanaman karakter tersebut diawali bagaimana figur seorang pemimpin yang mampu memberi tauladan kepada relasi kerja maupun para siswa. Namun demikian bukan hal yang mustahil untuk dicapai apabila semua pihak mau dan sanggup untuk menjalin kerjasama yang baik.

Tuntutan kurikulum menghendaki para guru berkreasi menciptakan iklim pembelajaran yang menarik, selain itu proses penilaipun harus bersifat autentik. Untuk menjawabi tantangan kurikulum 2013, lembaga K3S Rayon Wulanggitang tingkat SMP/MTs yang dinakodai Gaspar L. Tukan, S.Pd menggelar kegiatan Penguatan Kurikulum 2013 dan Penyusunan Soal HOTS dengan nara sumber Arnoldus Arakian Langoday(Koordinator Pengawas Dinas PKO Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yakni hari jumad - sabtu, 18 - 19 Januari 2019 bertempat di Aula SMPK Sanctissima Trinitas Hokeng. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 200 orang yang berasal dari utusan sekolah Rayon Wulanggitang yakni SMPN 1,2 dan 3 Wulanggitang, SMPS Swadaya Tuakepa, SMPN 1 Demonpagong, SMPN 1 Titehena, SMPN satap Nobo, SMPS Ile bura dan SMPK Sanctissima Trinitas.

Adapun rincian kegiatannya :
Jumad, 18/01/2019. Materi Penguatan K13 menghasilkan beberapa perangkat pembelajaran diantaranya Alokasi waktu, Promes, Silabus, RPP dan Bahan Ajar.
Sabtu, 19/02/2019. Materi Penyusunan Soal HOTS, dari pengamatan penulis, semua peserta yang hadir mampu menghasilkan soal HOTS. Soal yang dihasilkan akan digunakan sebagai soal try out pertama bagi siswa/i kelas 9 sebagai bentuk persiapan USBN dan UN/UN.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mempersiapkan tenaga pendidik di Rayon Wulanggitang agar memiliki kemampuan lebih dan profesional dalam mengimplementasikan k13, menjadi pribadi yang kreatif dan aktif serta sebagai pribadi yang berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun