[caption id="attachment_148578" align="aligncenter" width="650" caption="Ilustrasi - spousespy.info"][/caption]
Peristiwa ini menimpa Frida (bukan nama asli), 24 Tahun. Pegawai salah satu bank swasta di Jakarta. Karna sedang sibuk berbelanja di satu mall, SMS yang seharusnya ditujukan kepada seorang teman lama (mantan pacar) nyasar ke HP tunangannya.
Di awal tahun lalu, Frida bertemu lagi dengan mantan pacar ketika acara reuni kampusnya. Sudah 5 tahun lamanya mereka ga lagi berhubungan. Riza (bukan nama asli juga) adalah kakak tingkat Frida, beda fakultas. Setelah lulus Riza langsung bekerja di salah satu perusahaan minyak asing. Sejak itulah kemudian mereka kehilangan kontak, tanpa ada kata "putus".
Seolah-olah hubungan cinta yang "menggantung", Riza merasa masih memiliki hak untuk mengajak kembali Frida berhubungan lagi. Tentu saja, ga mudah bagi Frida. Walaupun masih memilik perasaan sayang dan rindu, dia sadar bahwa ia telah bertunangan.
Namun nama juga cinta pertama, Frida masih terbawa dalam kenangan manisnya dulu. Mereka kemudian berhubungan lewat SMS, Telepon, Email maupun BBM. Entah mengapa, Frida larut dalam hubungan tersebut. Sehari saja Frida ga menerima kabar dari Riza, ia berusaha untuk menghubunginya terus-menerus.
Awalnya isi percakapan mereka biasa-biasa saja. Riza sering menanyakan kabar dan pekerjaan Frida hampir setiap hari. Â Bentuk perhatian yang diberikan Riza memang dianggap sepecial bagi Frida. Riza bisa diajak bertukar pikiran, berdiskusi mengenai masalah apa saja. Terlebih lagi karena keluarga mereka sudah saling kenal. Obrolanpun menjadi tambah "asik" dan nyaman ketika dibumbuhi perasaan kangen dan sayang.
Setelah tiga bulan mereka berhubungan, Â Riza kembali mempertanyakan kesiapan hati Frida untuk dinikahkan oleh tunangannya. Entah mengapa juga, Frida menunjukan keraguan walau pikiran sehatnya mengatakan pertunangannya ga mungkin dibatalkan. Merasa diberi peluang oleh Frida, wajar kalo Riza semakin menunjukan keseriusannya dan meyakinkan Frida bahwa dia masih memiliki perasaan cinta dan berkeinginan juga menikahi Frida.
Singkat cerita, isi SMS Riza beberapa kali mempertanyakan keputusan Frida. SMS inilah yang kemudian dijawab oleh Frida namun salah alamat, nyasar ke HP tunangannya. Bunyi SMS Frida memang menimbulkan pertanyaan dan kemarahan tunangannya, karena dalam SMS tersebut Frida menjawab akan memberi keputusan setelah membicarakan masalah pertunangannya bersama orang tuanya terlebih dahulu.
Kesalahan yang dilakukan Frida cukup konyol, kebetulan nama tunangannya dan mantan pacaranya itu memiliki hurup awal yang sama di phone book. Entah mungkin karena sibuk berbelanja, termasuk membeli pesanan tunangannya. Maksud hati membalas SMS Riza, malah terkirim ke tunanganya. Ga berapa lama, Frida menerima SMS balasan dari Tunangannya bahwa ia akan menjemput Frida dan menunggunya di salah satu Café di Mall tersebut. Tanpa merasa ada yang salah, Frida menyanggupinya.
Pada saat bertemu, tunangannya ga menunjukan perasaan marah malah mengajak Frida untuk ngobrol ringan seputar kerjaannya. Kemudian dengan alasan HP nya low bet, tunanganya bermaksud meminjam BB milik Frida untuk menghubungi orang tuanya. Tanpa ragu, Frida dengan yakin meminjamkannya. Apalagi tunangannya ga pernah usil dan mengutak-atik privasinya  selama ini.
Setelah memegang BB milik Frida, dengan alasan agar ga terganggu dengan kebisingan suasana café, tunangannya mencari tempat yang aman dan ga terlihat oleh Frida. Disitulah kemudian tunanganya, membongkar semua isi BB Frida untuk mencari bukti kuat, dugaan Frida telah berhubungan dengan seorang pria lain. Sudah bisa diduga, tunanganya menemukan semua bukti-bukti tersebut. Mengethaui hal tersebut, tunangannya tidak memperlihatkan raut wajah marah, malah dengan sopan dan halus mengandeng tangan Frida dan mengajak pulang.