Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Remaja dalam Masa Badai dan Tekanan

29 Maret 2011   15:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19 3721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13014117651029407883

[caption id="attachment_98964" align="aligncenter" width="685" caption="Depression - Google Media"][/caption]

Sebagai orang tua yang memiliki dua anak remaja, terkadang cukup kewalahan didalam mengikuti perkembangan mereka, baik di lingkungan pendidikan, lingkungan pergaulannya bahkan dalam institusi religius sekalipun. Orang tua yang saat ini cenderung sibuk dengan dunianya, dan terkesan melimpahkantanggungjawabnya tersebut kepada orang lain. Baik itu guru, pendidik religi, keluarga terdekat bahkan pembantu.

Orang tua seolah-olah tidak terlalu memperdulikan kondisi anak remajanya sejauh tidak ada tanda-tanda permasalahan yang berarti di depan mata. Namun tanpa disadari, ketidakpedulian tersebut, akan menjadi BOM WAKTU dikemudian hari, dimana saat itu tiba, kita baru menyadari bahwa anak remaja kita sebenarnya telah lama memiliki persoalan baik secara moral dan sisi psikologi lainnya.

Siapa yang disalahkan ? mereka yang kita gaji untuk memperhatikan anak kita ? Seolah-olah mendidik anak remaja dapat diwakili dan bisa diselesaikan dengan “uang”. Tidak sedikit orang tua yang ketakutan akan persoalan dilingkungan remaja, cenderung “memaksakan” anak remajanya untuk menyibukan diri mereka, layaknya seperti para orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya. Les tambahan setelah pulang sekolah, dari senin bahkan hinga sabtu, diakali sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku dari anak remaja kita.

Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Dalam bukunya Hurlock menuliskan bahwa istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Tidak berbeda dengan Jersild dalam bukunya “The Psychology of Adolescence” menyatakan bahwa masa remaja adalah masa dimana pribadi manusia berubah dari kanak-kanak menuju ke arah pribadi orang dewasa.

Menurut Stanley Hall – Bapak Psikologi Remaja, masa remaja adalah masa kelahiran baru yang ditandai dengan gejala yang menonjol, yaitu: perubahan pada seluruh kepribadian dengan cepat; perubahan pada segi biologis, mulai berfungsinya kelenjar kelamin dan sikap sosial yang eksplosif dan bergelora. Sedangkan menurut Hurlock ciri-ciri masa remaja adalah:

  1. Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental yang cepat dan penting dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru
  2. Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak ke menuju dewasa
  3. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat universal yaitu perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai
  4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak masalah-masalahnya sebagian besar diselesikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi masalah.
  5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya
  6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena adanya anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi.
  7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Karena remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
  8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.

Stanley Hall, mengingatkan kita bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) dan statemenya ini sampai sekarang masih banyak dikutip oleh banyak akhli dan orang.

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

  1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  2. Ketidakstabilan emosi.
  3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
  6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
  7. Senang bereksperimentasi.
  8. Senang bereksplorasi.
  9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja.

Dengan paparan di atas, saya mengajak semua orang tua untuk lebih meluangkan waktu terhadap anak remaja kita. Bukan saja memahami kondisi remaja secara teoritis. Namun lebih banyak meluangkan waktu, untuk berkomunikasi dan memperhatikan mereka dari waktu ke waktu, di sela-sela kesibukan kita.

Semoga bermanfaat

Sumber : Sebagian berasal dari berbagai sumber lain yang relevan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun