Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyinggung Sedikit Tentang "Akun Kloning"

28 Maret 2012   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah wah...akun cloning ya ? Hmm mau ngebahas tapi takut sok tau juga. Tapi kalo gak ikutan ngebahas ntar dikira gak solider dengan sesama kawan yang menderita akibat ulah akun cloning. Jadi deh, ikut-ikutan ngebahas tapi saya pake "gaya sok tau" aja ya. Sekedar ngebahas dikit saja... boleh kan ?

Menurut saya, sebenarnya sah-sah saja apabila satu orang memiliki beberapa akun di kompasiana atau web yang sejenisnya. Asalkan gak melanggar terms and conditions (TAC/TOC)  yang ada, saya pikir gak masalah. Ada juga yang memandang disamping TAC/TOC tersebut, user juga setidaknya memiliki "Netiket" (internet Etiket) yang sudah diterima sebagai aturan main bersama, walau masih terdapat perbedaan pandangan.

Nah mungkin terlalu basi ngebahas teori beginian, oleh karena itu saya kembalikan kepada pengelola mapun user itu sendiri. Bagi pengelola tentu saja harus mengawal TAC yang sudah ada berikut mungkin aturan-aturan lainnya semisal Netiket.  Sedangkan untuk setiap pengguna, kita semua dapat mengevaluasi diri untuk apa akun-akun ganda itu dibuat. Kalo saja untuk hal positip, mengapa gak ? Tapi kalo gak jelas, ya kalo bisa sih dipertimbangkan lagi. Tapi ya itu semua kan hak anda sepenuhnya.

Menyoal IP (Internet Protocol) Address sebenarnya admin mengetahui semuanya, apapun kegiatan user selama memanfaatkan fasilitas web yang ada, termasuk juga aktivitas ber "komen ria". Hanya saja, apabila kita menanyakan kepada pengelola tentang IP Address seseorang, mereka terikat dengan Privacy Policy sehingga gak mudah memberikan keterangan mengenai akun seseorang kepada public kecuali terdapat masalah hukum, itupun ada aturan dan prosedurnya.

Mengenai deteksi IP Address sesungguhnya gampang-gampang susah juga. Mengapa demikian ? Sebagai contoh yang mudah dipahami, ketika user yang menggunakan modem (diluar yang berlangganan internet dengan static IP Address)  setiap mereka merest atau redial modem maka IP Address mereka  akan berubah, minimal 2 digit terakhir.

Sebagai contoh, tanpa menggunakan proxy sekalipun, apabila saat ini anda menggunakan Modem Esia dengan IP Address 202.152.202.97  (Pt. Bakrie Telecom Tbk). Setelah anda matikan modemnya, kemudian redial kembali maka IP Address anda dapat berubah menjadi 202.152.202.85.  Ketika itu, mungkin saja IP Address 202.152.202.97  sudah digunakan user modem Esia yang lain.

Dengan contoh di atas anda dapat menganalisa sendiri. Apabila user pengguna IP Address tersebut membuat ulah, tuduhannya seolah-olah hanya tertuju pada IP Address 202.152.202.97  yang dianggap sebagai static IP Address (tidak berubah). Nah tuduhan itu bisa salah alamat, karena user tersebut kini sudah menggunakan IP Address 202.152.202.85. Dengan demikian, pengelola web juga tidak akan semudah itu memblokir IP Address tersebut, mereka hanya bisa membekukan akun user bersangkutan.

Namun  jangann dipikir hal ini gak bisa diproses atau diatelusuri/analisa lebih lajut . Secara teknis, provider mencatatkan waktu dan penggunaan IP yang dikobinasikan dengan no SIM Card yang digunakan. Data ini tersimpan pada server mereka. Begitu juga dengan catatan waktu kejadian pada web dapat dijadikan sebagai barang bukti pelengkap. Pokoknya secara teknis bisalah, cuman kalo dijelasin agak mumet, saya sendiri kok jadi pusing sendiri ngejelasinnya. Maaf ya, agak sok teu yaa

Di atas hanya penjelasan simple, ada banyak cara untuk menyembunyikan dan mengkamuflase IP Address. Tapi ya untuk apa, kalau kita memang bertujuan menulis untuk berbagi yang bermanfaat.

Untuk kasus, akun Deasy Maria lewat tulisanya Wow! Ternyata Kembaran Saya Seorang Tuyul.... Sebenarnya yang bersangkutan sendiri telah mencoba "pendetksi" IP Address bagi pengujung tulisan tersebut. Walau hanya sebagai uji coba, mungkin dapat dimanfaatkan oleh user yang lain untuk mempelajari pemetaan pembaca atau komentator tulisan-tulisan anda. Cara yang sama juga, sebenarnya dapat digunakan untuk mendeteksi komentator dengan nama user yang berbeda namun menggunakan IP Address yang sama (cloning).

Mengapa digunakan cara ini ? Karena kita gak bisa mendeteksi alamat blog seseorang untuk mengetahui IP Address mereka. Misalnya alamat blog saya, http://kompasiana.com/valentino maka yang terdeteksi bukan IP Address saya namun IP Address Kompasiana. Sehingga IP Address user hanya dapat direkam ketika mereka melakukan aksi, melihat atau mengomentari tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun