Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Melayani bukan untuk Dilayani“

18 Maret 2011   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:41 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13004266921379179450

[caption id="attachment_96772" align="aligncenter" width="570" caption="Bunda Teresa - Asianews.it"][/caption] Banyak persoalan hidup yang kita alami saat ini.  Pertikaian tanpa pandang bulu terjadi dimana-mana, menunjukan seolah-olah kita hidup hanya untuk diri kita sendiri atau kelompok yang sepaham dengan kita, di luar itu mereka adalah musuh utama kita. Memang hidup adalah sebuah pilihan, semua orang merasa perlu survive bagi kelangsungan hidupnya, namun sadar atau tidak, kenyataanya tidak hanya kita yang hidup sendiri di Dunia ini. Keinginan pribadi, melahirkan obsesi yang tanpa sadar melukai banyak orang secara fisik maupun perasaan, tanpa lagi peduli dengan masalah-masalah etika, religius, kemanusiaan, dan masalah sosial di sekelilingi kita.

Dalam situasi dunia di mana panggilan hidup religius berkurang, Tarekat Misionaris Cintakasih yang didirikan Bunda Teresa. bertumbuh amat subur. Penjelasan untuk ini sangat sederhana, kata Ibu Teresa: "Ada banyak wanita data pekerjaan seperti yang masih tetap mencari suatu kehidupan doa, kemiskinan dan pengorbanan." Tarekat Misionaris Cintakasih, sendiri sekarang sudah lebih dari 3000 anggotanya, yang bekerja di 52 negara di manca negara. Para suster menjalankan hidup bakti dengan mengikrarkan kaul ke-empat yakni "Dengan Segenap Hati Dan Seluruh Diri. Memberikan Pelayanan Bebas Kepada Mereka Yang Paling Miskin".

Siapa yang tidak mengenal Mother Teresa atau Bunda Teresa. Dia dilahirkan di Skopje, Yugoslavia, dengan nama Agnes Boyakhul, 26 Agustus 1910. meninggal di Calcuta,India, 5 September 1997 pada umur 87 tahun) adalah seorang biarawati Katolik terkenal dan kontroversial di dunia Internasional yang pekerjaannya di antara orang miskin Kolkata diberitakan secara luas.

la masuk Biara 1oretto di Irlandia 1928. Setahun sesudahnya dikirim ke India untuk menjalankan novisiatnya di sana dan memulai karya sebagai guru, mengajar diSMP St.Mary Calcuta.

Ia mengajar di situ hampir 20 tahun. Pada tahun 1946 dalam perjalanan menuju retret tahunannya, ia berkata: "Aku mendengar panggilan untuk meninggalkan segalanya dan mengikuti DIA ke lorong-lorong kumuh untuk melayani orang-orang miskin dan teriantar”.

Pekerjaan Ibu Teresa diakui di seluruh dunia. Ia terkenal sebagai wanita yang diakui di mata dunia Dia diberikan Penghargaan Templeton pada 1973, Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1979 dan penghargaan tertinggi warga sipil India, Bharat Ratna pada 1980. Dia dijadikan Warga Negara Kehormatan Amerika Serikat pada 1996 (satu di antara enam). Dia diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 2003, dan oleh karena itu dia dapat dipanggil Teresa Terberkati.

Terbukti orang-orang yang tersentuh pelayanan Ibu Teresa akan bertanya: "Apa yang dapat saya lakukan?"; jawabannya selalu sama;

yakni, suatu jawaban yang memperjelas visinya. Jawaban diberikan secara pribadi, sesuai tempat di mana kita berada: "Mulai saja, ...satu, satu, satu", ujarnya. " Mulai di rumah dengan mengatakan sesuatu yang baik kepada anakanakmu, kepada suamimu, atau kepada istrimu. Mulai dengan melakukan apa saja yang dapat kau lakukan, sesuatu yang indah untuk Allah".

Tuhan tidak terlalu peduli dengan betapa pentingnya pekerjaan kita, yang dipedulikanNya adalah KASIH yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Kata beliau ini adalah sebagai suatu kritik sosial, ia mengganti kebiasaan memerintah/dilayani dengan sebuah Pelayanan.

Beberapa hal sederhana yang mungkin sedikit banyak, dapat kita jalankan dalam kehidupan kita seperi contoh yang diberikan Bunda Teresa :

  1. Sepenuhnya pasrah akan kehendak Allah
  2. Berbicara sesedikit mungkin tentang diri sendiri;
  3. Uruslah sendiri persoalan-persoalan pribadi;
  4. Perduli terhadap lingkungan sosial sekitar semampunya kita;
  5. Hindarilah rasa ingin tahu yang berlebihan;
  6. Janganlah mencampuri urusan orang lain;
  7. Terimalah pertentangan dengan kegembiraan;
  8. Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain;
  9. Terimalah hinaan dan caci maki;
  10. Terimalah perasaan tak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah;
  11. Terimalah celaan, walaupun Anda tidak layak menerimanya;
  12. Bersikap sopan dan peka, sekalipun seorang memancing amarah Anda;
  13. Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai;
  14. Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun Anda yang benar;

Semoga menjadi perenungan bersama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun