Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Abaikan "Alarm Tubuh" Anda! Dapat Berakibat Fatal!

5 Februari 2012   08:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 4466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_168508" align="aligncenter" width="650" caption="ilustrasi - psyreviews.trwolfe.com"][/caption]

Anda tentu pernah merasakan atau mengalami tanda-tanda tubuh seperti hilang keseimbangan tubuh, 'menguap', jantung berdebar cepat, sesak nafas dan semua hal yang datang secara tiba-tiba. Ada yang menghadapinya dengan panik namun ada juga yang tidak memperdulikanya.

Saya kurang tahu secara persis sebaiknya disebut 'alarm tubuh' atau 'sinyal tubuh', karena kadang orang menyebutnya body signal seperti bahasa tubuh (body language) atau ada juga yang mengartikan sebagai Vital signs. Namun yang saya tahu secara awam, tanda-tanda tubuh baik fisik maupun emosi dapat 'mengatakan' tentang kesehatan kita.

Mungkin seperti Vital signs yaitu berupa perekaman suhu tubuh , tingkat  denyut nadi (atau denyut jantung ), tekanan darah , dan frekuensi pernapasan , tetapi juga dapat mencakup pengukuran lainnya.  Tanda-tanda vital sering kali berbeda sesuai usia seseorang.

Beberapa orang mencotohkan alarm tubuh ini seperti, tangan berkeringat, kelompok mata terasa bergerak, sering menguap teling terasa panas, kondisi lidah dan urine dan lain sebagainya. Dalam soal emosi, mungkin anda yang mengalami tekanan batin dan gejala lain yang menandakan seseorang mengalami stress. Mungkin semua ini dapat disebut sebagai alarm tubuh.

Bagi saya, tubuh manusia dibuat dengan cara yang special dan 'menajubkan'  dapat memberitahu kita tentang sesuatu yang tidak benar terjadi pada kesehatan kita bahkan sebelum gejala-gejala itu ada. Ini semua adalah peringatan dini (early warning) agar kita berhati-hati atau waspada.

Walaupun tanda-tanda itu ada, kadang banyak orang tidak terlalu memusingkannya. Menganggap bahwa tubuh tidak perlu dimanjakan. Sehingga sering dirasa sebagai sugesti atau kebetulan saja. Namun bagi orang yang sangat sensitif, dia akan cepat beraksi, terkadang panik dan kerap dinilai manja. Beda orang, beda juga cara meresponya.

Saya mengambil contoh sederhana mengenai respon tubuh saya terhadap MSG (sodium glutamate)  yang juga dikenal sebagai Monosodium glutamate. Apabila saya menyantap makanan yang  mengandung MSG ini, tubuh saya langsung memberikan isyarat  seperti pusing secara tiba, bernafas agak sedikit sulit atau sesak, kadang mual dan otot leher serasa kaku dan tegang. Apabila keadaan itu saya alami, saya langsung berhenti untuk menyantap makanan tersebut.  Inilah keadaan dimana saya namakan 'alarm tubuh'. Saya harus peka dan bertindak cepat.

Walau banyak orang menyebut saya agak 'belagu' makan, karena selalu memilih-milih menu, bahkan kadang dinilai berlebihan. Tetapi saya bersyukur, tubuh memberikan peringatan dini. Apabila saya mengabaikannya, kondisi kesehaatan saya akan semakin tidak karuan. Hal ini mungkin akan berbeda dengan orang lain, ketika menyantap suatu jenis makanan, tubuh mereka akan memberikan respon beberapa jam setelah mereka selesai makan.

Bukan saja soal MSG, tubuh saya juga memberikan respon yang cepat untuk berbagai jenis makanan, obat, minuman bahkan keadaan udara/suhu.  Saya tidak tahu apakah anda juga memiliki 'alergi' demikian. Tetapi beberapa teman saya, harus berurusan dengan rumah sakit karena beberapa kali mengabaikan alarm tubuh mereka.

Bagi saya ini hanya masalah waktu saja, ketika tubuh memberikan respon terhadap keadaan tertentu yang kita alami.  Bisa saja saat itu atau beberapa jam kemudian. Kalau kita mengabaikanya, tentu akan berakibat pada kesehatan kita, bahkan dalam beberapa kasus yang ditemui akan berakibat fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun